Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberangkatkan 15 orang sukarelawan dan logistik untuk membantu penanganan pascagempa di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
"Spirit kita adalah gotong royong untuk membangun rasa kemanusiaan. Dengan banyaknya bencana yang terjadi, kita harus bertindak untuk melakukan sesuatu agar rasa sakit saudara kita di semua lokasi bencana dapat kita ringankan," katanya saat memimpin pelepasan sukarelawan dan logistik untuk penanganan pascagempa Sulbar di halaman kantor Gubernur Jateng di Semarang, Rabu.
Ganjar mengaku sudah berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat terkait pengiriman bantuan logistik dan sukrelawan dari Jateng itu.
Baca juga: Jateng terjunkan15 sukarelawan bantu penanganan pascagempa Sulbar
Beberapa kebutuhan juga sudah dibawakan berupa makanan, tenda, tikar, dan kebutuhan logistik kebencanaan lainnya.
"Sekarang yang ada kita kirim dulu, yang penting berangkat dulu ke sana agar bisa segera membantu teman-teman di Sulbar. Kalau nanti ada order selanjutnya, kita siap bantu," ujarnya.
Selain membantu penanganan bencana dan membawa logistik utama, Ganjar juga berpesan kepada sukarelawan untuk mengedepankan kebutuhan anak-anak dan perempuan, sebab hal itu seringkali terlupakan dalam penyediaan bantuan bencana.
"Tadi saya titip untuk anak-anak dan perempuan, karena seringkali terlupakan, padahal mereka butuh, apalagi anak-anak ini butuh mainan, butuh suasana 'happy' dan butuh hiburan. Meskipun kondisinya darurat, anak-anak ini butuh dihibur, diberikan semangat agar tabah menjalani musibah ini," katanya.
Ganjar mengaku senang karena dari 15 orang sukarelawan yang diberangkatkan, ada seorang yang tugasnya di bidang psikososial.
"Harapannya bisa membuat anak-anak senang, ajak mereka bermain agar semangat mereka kembali tumbuh. Mungkin dibelikan bola, buku gambar, dan lainnya," ujarnya.
Ganjar juga berpesan pada para sukarelawan untuk menjaga nama baik Jawa Tengah dan tidak boleh merepotkan, serta harus langsung melapor ke Pemprov Sulbar untuk siap diperbantukan dimana pun lokasinya.
"Saya minta langsung lapor pemda setempat setelah datang, dari sana terserah, mau disebar kemana siap semuanya. SOP mereka sudah paham, pengalaman juga sudah banyak karena pernah berkeliling ke banyak tempat. Saya pesan jaga kesehatan dan jaga nama baik Jawa Tengah," katanya.
Seperti diwartakan, sejumlah bencana alam mulai dari tanah longsor di Sumedang hingga gempa di Majene-Mamuju, Sulawesi Barat terjadi pada awal 2021.
Salah satunya yakni gempa bumi berkekuatan M 6,2 yang menghantam Kota Majene dan Mamuju, Sulbar pada 15 Januari 2021.
Baca juga: Pertamina Cilacap salurkan donasi untuk korban gempa Mamuju-Majene
Baca juga: Bantu penanganan pascagempa Sulbar, PKS Jateng berangkatkan sukarelawan