Temanggung (ANTARA) - Para pasien COVID-19 kategori orang tanpa gejala (OTG) yang tinggal di rumah karantina BLK Temanggung mengikuti terapi Spriritual Emotional Freedom Technique (SEFT) diselenggarakan tim relawan konseling percepatan penanganan COVID-19 Kabupaten Temanggung.
Sebanyak lima konselor, yakni Dwi Joko, Yayuk, Retno, Lukman, dan Ika Puspita melakukan pendampingan sesuai bidang masing masing di Asrama BLK Temanggung di Temanggung, Sabtu.
Di Asrama BLK Temanggung tersebut, saat ini ditempati 46 pasien putri COVID-19 kategori OTG.
Seorang konselor, Yayuk, menyampaikan terapi SEFT salah satu program pendampingan psikologi di rumah karantina Kabupaten Temanggung sebagai upaya mengurangi kecemasan dan gejala gangguan psikologis lainnya.
Dia menjelaskan pendampingan tersebut akan dilaksanakan terus oleh tim relawan konseling seminggu dua kali, baik di rumah karantina BLK maupun Gedung Pemuda, dengan materi yang bervariasi pada setiap pertemuannya, sampai pasien merasa percaya diri dan nyaman serta siap dikembalikan kepada keluarga dan lingkungannya.
Baca juga: Jumlah kasus COVID-19 melonjak, Temanggung tambah tempat karantina pasien
Ia menjelaskan program terapi SEFT diawali dengan olahraga ringan dan fun games untuk membangun suasana bahagia.
"Terapi yang menggunakan metode mengetuk ringan titik-titik tertentu di tubuh ini dilakukan sendiri oleh peserta yang ada di rumah karantina BLK dengan panduan tim relawan konseling, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, semua memakai masker dan tetap jaga jarak," katanya.
Para pasien yang berpartisipasi dalam program itu terlihat antusias dan sungguh-sungguh mengikuti rangkaian terapi SEFT sejak awal sampai akhir.
Seorang peserta terapi, Sintiyah (41), mengaku terkesan dan terharu dengan keikhlasan relawan untuk memberikan konseling, termasuk perhatian petugas pemerintah kabupaten maupun instansi terkait.
"Ini hari ke-11 saya di BLK, mudah-mudahan dengan mengikuti program konseling kami akan semakin percaya diri untuk kembali pada keluarga dan kami menyadari bahwa ini semata-mata takdir terbaik yang telah ditetapkan Allah," katanya.
Baca juga: Polres Temanggung bakal tindak tegas warga reaktif tak tertib lakukan karantina
Baca juga: Disdag Surakarta pastikan pedagang yang reaktif jalani karantina