Magelang (ANTARA) - Pembangunan gedung rawat inap baru RSUD Tidar Kota Magelang difokuskan untuk meningkatkan pelayanan masyarakat, khususnya pasien peserta BPJS Kesehatan, kata Direktur RSUD Tidar Kota Magelang dr Junaedi Wibawa.
"Dulu satu lorong diisi banyak pasien. Sekarang, satu kamar maksimal hanya dua hingga empat pasien. Semua fasilitas disamakan, dengan standar yang lebih manusiawi," ujar dia dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang diterima di Magelang, Rabu.
Ia mengatakan hal tersebut terkait dengan kunjungan ke sejumlah proyek strategis pembangunan Kota Magelang oleh Wali Kota Damar Prasetyono yang antara lain didampingi Wakil Wali Kota Magelang Sri Harso, Sekretaris Daerah Kota Magelang Hamzah Kholifi, serta kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait pada Selasa (30/9).
Sejumlah proyek yang dikunjungi itu, antara lain rehabilitasi ruang sidang DPRD Kota Magelang, pembangunan saluran drainase dan trotoar di Jalan Pahlawan Kota Magelang, pembangunan ruang rawat inap RS Budi Rahayu, dan pembangunan gedung rawat inap RSUD Tidar.
Ia menyebut gedung baru berlantai empat tersebut dilengkapi 10 kamar di lantai 1 dan masing-masing 26 kamar di lantai 2 hingga 4.
Setiap kamar, ujarnya, dilengkapi sirkulasi udara, kamar mandi, air panas, pendingin ruangan, serta sofa bagi keluarga pasien yang menunggu.
Ia menyebut progres pembangunan gedung rawat inap hingga saat ini mencapai 25 persen, sedangkan target penyelesaian 29 Desember 2025 dan rencana operasional mulai 2026.
Wali Kota Damar mengatakan secara umum berbagai progres pembangunan berjalan lancar dan sesuai rencana.
Ia optimistis seluruh pekerjaan dapat rampung sebelum masa kontrak berakhir.
“Secara umum saya lihat progresnya positif. Optimistis, mungkin sebelum masa kontrak selesai sudah rampung. Alhamdulillah kualitasnya juga terjaga dan semuanya 'on the track',” kata dia.

