Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyiapkan 10 rumah sakit rujukan yang tersebar di beberapa daerah untuk menangani kemungkinan adanya pasien yang terinfeksi virus corona (novel Coronavirus/nCov).
"Seluruh rumah sakit kelas B di Jawa Tengah kami siapkan sebagai tempat rujukan, namun secara khusus kami sudah menyiapkan 10 rumah sakit rujukan yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota di Jateng untuk pasien terjangkit virus corona," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yulianto Prabowo di Semarang, Rabu.
Rumah sakit yang menjadi rujukan kasus virus vorona itu, antara lain, RSUP dr.Kariadi (Kota Semarang), RSUD Dr Moewardi (Kota Surakarta), RSUD Kardinah (Kota Tegal), RSUD Prof Dr Margono Soekarjo (Kota Purwokerto), RSUD dr.Soeradji Tirtonegoro (Kabupaten Klaten), RSU Tidar (Kota Magelang), dan RSUD dr Loekmono Hadi (Kabupaten Kudus).
Baca juga: Korban virus corona di China terus berjatuhan, sudah 106 orang meninggal
Baca juga: Dinkes: Tak ada pasien virus corona di Jateng
Ia menjelaskan berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona, di antaranya deteksi dini dan respons cepat di pintu masuk negara, meliputi pelabuhan, bandara, dan pos lintas batas darat negara (PLBDN).
Khusus di Provinsi Jateng di Pelabuhan Tanjung Emas, Bandara Internasional Jenderal Besar Ahmad Yani Semarang, dan Bandara Adi Soemarmo Solo.
"Deteksi dini dan respons cepat juga dilakukan oleh Pemprov Jateng, setiap penumpang yang berasal atau melakukan penerbangan dari daerah endemis akan dideteksi dengan 'thermal scanner' yang mendeteksi panas tubuh," ujarnya.
Kendati sampai sekarang Provinsi Jateng dinyatakan aman dari virus corona, Yulianto meminta seluruh daerah selalu meningkatkan kewaspadaan, terutama puskesmas, klinik kesehatan, dan rumah sakit.
"Setiap menemukan pasien yang mengalami gejala influenza harus dilaporkan dan dilakukan penanganan lebih lanjut," katanya.
RSUP dr. Kariadi telah menyiapkan beberapa ruang isolasi di Gedung Rajawali untuk memberikan penanganan medis terhadap pasien yang diduga menderita penyakit pneumonia berat akibat virus corona.
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP dr. Kariadi Nurdopo Baskoro menyebutkan ruang isolasi di IGD terdiri atas dua tempat tidur atau ranjang pasien, sedangkan ruang isolasi di lantai 6 Gedung Rajawali terdiri dari 14 ranjang pasien.
Ia menjelaskan secara umum telah mendapat instruksi dari Kementerian Kesehatan terkait dengan persiapan penanganan medis pada pasien penyakit infeksi emerging.
Selain sarana dan prasarana medis, RSUP dr. Kariadi juga menyiapkan tim dokter dan perawat yang terlatih di bidang masing-masing.
"Tim dokter yang terdiri dari 23 dokter sudah siap untuk menangani jika terjadi 'outbreaks' atau wabah penyakit," ujarnya.