Semarang (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Kariadi, Kota Semarang, melakukan pengawasan dan observasi terhadap seorang pasien pria berusia 41 tahun guna mengantisipasi terinfeksi virus Corona (novel Coronavirus/nCov) yang dapat mengakibatkan penyakit pneumonia akut.
"Saat ini kami merawat satu pasien, namun hanya melakukan pengawasan dan observasi kemungkinan ke arah sana (terinfeksi virus Corona, red)," kata Direktur Medik dan Keperawatan RSUP dr.Kariadi Agoes Oerip Poerwoko di Semarang, Selasa.
Ia menambahkan bahwa seorang pasien dinyatakan sebagai "suspect" pasien yang terinfeksi virus Corona jika hasil observasi memenuhi beberapa syarat.
"Pasien ini tidak memenuhi syarat (terinfeksi virus Corona, red), pasien hanya mengeluhkan batuk pilek kemudian ada riwayat belum 14 hari pulang dari Wuhan, Tiongkok, untuk menempuh pendidikan S-3 disana," jelasnya.
Ia mengungkapkan, seorang pasien yang saat ini dirawat di ruang isolasi Gedung Rajawali sejak tiga hari lalu sudah dalam kondisi yang membaik.
Kendati demikian, RSUP dr.Kariadi tetap akan melakukan pengawasan dan observasi terhadap pasien yang bersangkutan hingga 14 hari atau sesuai masa inkubasi virus Corona.
"Kondisi pasien baik, namun tetap kita lokalisir ruang perawatannya di ruang isolasi. Pasien ini harus dirawat tiga hari, tapi kalau secara klinis di baik, maka bisa pulang," katanya.
Baca juga: Antisipasi virus corona, Pemkab Banyumas dirikan posko 24 jam
Dokter Muchlis Achsan Udji selaku Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging RSUP dr. Kariadi menambahkan, pasien yang dimaksud awalnya datang sendiri ke IGD dengan keluhan pilek.
"Dari hasil pemeriksaan tidak mengarah infeksi, (suhu badan) tidak panas, dan foto rontgen juga baik, namun sebagai antisipasi kami rawat dan sudah diambil 'swap-nya'. Insya Allah lusa klinisnya baik, maka akan dipulangkan," terangnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak panik dalam menyikapi kemungkinan penyebaran virus Corona.
"Jangan sedikit-sedikit virus Corona, kami tetap waspada dan tidak terlena, tapi mohon jangan berlebihan karena kalau kita terlalu panik maka sistem kekebalan tubuh akan menurun drastis," tambahnya.
Baca juga: Korban virus corona di China terus berjatuhan, sudah 106 orang meninggal
Baca juga: RSUD dr Moewardi pastikan belum tangani pasien virus corona