Temanggung (ANTARA) - Kondisi kemarau basah tahun ini tidak berpengaruh terhadap minat petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, untuk tetap menanam tembakau.
Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung Sumarno di Temanggung, Minggu, menyampaikan luas lahan tanaman tembakau di Kabupaten Temanggung pada masa tanam 2025 diperkirakan mencapai sekitar 14.000 hektare.
"Kondisi kemarau basah tahun ini tidak berpengaruh terhadap minat petani untuk tetap menanam tembakau, yang sudah menjadi tradisi petani di Kabupaten Temanggung," katanya.
Ia menuturkan meskipun setiap tahunnya luas tanam tembakau menurun, dan diperkirakan tahun ini mencapai 14 ribu hektare yang tersebar di lereng Gunung Sumbing, Sindoro dan Prahu, serta areal persawahan.
Ia mengatakan, untuk petani di lereng gunung saat ini sudah mulai menanam tembakau, meskipun belum semuanya menanam tembakau.
"Untuk benih yang ditanam adalah benih kemloko 1, 2, 3, 4, 5, 6,7 dan kemloko 8. Untuk di lereng gunung itu kebanyakan benih kemloko 1 yang ditanam, daunnya kecil-kecil. Sedangkan tanaman tembakau di lahan sawah ditanam paling akhir karena umurnya lebih pendek dibanding tanaman tembakau di kawasan lereng gunung," katanya.
Ia mengatakan, tanaman tembakau merupakan salah satu komoditas unggulan bagi petani di Kabupaten Temanggung.
Selama ini tembakau Temanggung dijadikan bahan baku rokok kretek.
Baca juga: Pemkab Demak siap salurkan BLT petani tembakau