Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, bersama Rumah Sakit Umum (RSU) Budi Rahayu Pekalongan terus menggencarkan gerakan deteksi dini (skrining) tuberkulosis (TB) pada siswa sekolah sekaligus melakukan cek kesehatan gratis pada para guru.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa kegiatan tersebut sebagai upaya pencapaian target eliminasi tuberkulosis sekaligus memperingati Hari Tuberkulosis Dunia dan Hari Ulang Tahun Ke-50 RSU Budi Rahayu.
"Dalam kesempatan itu, kami memberikan penyuluhan sekaligus skrining TB yang menyasar ratusan pelajar sekolah di SMP Pius dan cek kesehatan gratis (CKG) pada para guru untuk memastikan kondisi kesehatan mereka tetap prima," katanya.
Ia didampingi Pengelola Program Tuberkulosis Indayah Dewi Tunggal mengatakan selama ini RSU Budi Rahayu senantiasa berperan aktif membantu kinerja Dinas Kesehatan dalam mendukung pencegahan dan pengobatan tuberkulosis.
Sebelumnya, kata dia, Dinas Kesehatan bersama RSU Budi Rahayu juga telah melakukan deteksi dini tuberkulosis serta bakti sosial pemberian sirup kepada warga maupun suspek tuberkulosis.
"Kali ini kami mengadakan bakti sosial berupa penyuluhan dan skrining tuberkulosis bekerjasama dengan RSU Budi Rahayu dan SMP Pius Kota Pekalongan," katanya.
Menurut dia, deteksi dini tuberkulosis ini menyasar para siswa maupun guru yang memiliki gejala batuk di sekolah karena dinilai memiliki potensi kerawanan tersebarnya penyakit tersebut.
"Ketika ada satu siswa yang sakit tuberkulosis dan tidak terdeteksi atau tidak terskrining dari awal maka bisa dengan cepat akan menyebarkan ke teman-temannya maupun warga sekolah," katanya.
Ia mengatakan dengan gencar melakukan gerakan skrining diharapkan daerah ini bisa mengeliminasi tuberkulosis di 2030.
"Pada 2024, jumlah kasus tuberkulosis sudah mencapai 1.023 dan angka prevalensinya juga masih tinggi. Artinya per 100.000 jumlah penduduk itu masih ada lebih dari 100 pasien TB," katanya.