Kepala BNPB minta polri lebih berani tindak pembakar hutan
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPN) Doni Monardo meminta Polri untuk lebih berani menegakkan hukum dan menindak pelaku pembakaran hutan dan lahan karena penindakan hukum terhadap pelaku pembakaran dinilai masih belum maksimal.
"Kebakaran hutan dan lahan penyebabnya 99 persen dilakukan manusia. Polri harus lebih berani dalam penegakan hukum," kata Doni melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Doni mengatakan solusi pengendalian kebakaran hutan dan lahan, terutama di provinsi rawan seperti Riau, adalah dengan melaksanakan operasi yang melibatkan pasukan gabungan yang ditempatkan di wilayah yang sering terjadi bencana.
"Pasukan gabungan tersebut bertugas melakukan pencegahan, penggalangan, dan ketertiban. Satuan tugas harus membina dengan menyentuh hati masyarakat agar tidak membakar hutan," tuturnya.
Baca juga: Hindari dampak buruk kabut asap, pelajar di Palangka Raya diliburkan
Salah satu upaya lain untuk mencegah pembakaran hutan dan lahan adalah dengan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, BNPB memberikan bibit-bibit tanaman yang bernilai ekonomi untuk ditanam oleh masyarakat.
Kepala BNPB bersama Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengunjungi Riau untuk memantau langsung penanganan kebakaran hutan dan lahan di Riau, Senin (12/8).
Pada kesempatan tersebut, Kapolri Tito Karnavian menyatakan akan menindak para pemain yang kerap membakar hutan.
"Siapa saja berhak tangkap tangan pelaku pembakaran untuk kemudian diserahkan kepada polisi," ujarnya.
Baca juga: Kebakaran hutan di lereng Sumbing berhasil dijinakkan
Baca juga: Riau dihujani bom air untuk padamkan kebakaran hutan
"Kebakaran hutan dan lahan penyebabnya 99 persen dilakukan manusia. Polri harus lebih berani dalam penegakan hukum," kata Doni melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Doni mengatakan solusi pengendalian kebakaran hutan dan lahan, terutama di provinsi rawan seperti Riau, adalah dengan melaksanakan operasi yang melibatkan pasukan gabungan yang ditempatkan di wilayah yang sering terjadi bencana.
"Pasukan gabungan tersebut bertugas melakukan pencegahan, penggalangan, dan ketertiban. Satuan tugas harus membina dengan menyentuh hati masyarakat agar tidak membakar hutan," tuturnya.
Baca juga: Hindari dampak buruk kabut asap, pelajar di Palangka Raya diliburkan
Salah satu upaya lain untuk mencegah pembakaran hutan dan lahan adalah dengan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, BNPB memberikan bibit-bibit tanaman yang bernilai ekonomi untuk ditanam oleh masyarakat.
Kepala BNPB bersama Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengunjungi Riau untuk memantau langsung penanganan kebakaran hutan dan lahan di Riau, Senin (12/8).
Pada kesempatan tersebut, Kapolri Tito Karnavian menyatakan akan menindak para pemain yang kerap membakar hutan.
"Siapa saja berhak tangkap tangan pelaku pembakaran untuk kemudian diserahkan kepada polisi," ujarnya.
Baca juga: Kebakaran hutan di lereng Sumbing berhasil dijinakkan
Baca juga: Riau dihujani bom air untuk padamkan kebakaran hutan