Pekalongan (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menargetkan pencapaian nilai transaksi pada kegiatan Pekan Batik Nusantara yang diselenggarakan di kawasan budaya Jetayu pada 20 Oktober hingga 24 Oktober 2018 mampu mencapai Rp8 miliar atau naik Rp2 miliar dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp6 miliar.
Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz di Pekalongan, Sabtu, mengatakan bahwa pembukaan kegiatan PBN 2018 yang dimulai hari ini (20/10) diharapkan nilai transaksi mampu mencapai target yaitu sebesar Rp8 miliar, bahkan bisa Rp10 miliar.
"Semoga nilai transaksi pada kegiatan PBN 2018 sebesar Rp8 miliar hingga Rp10 miliar dapat tercapai karena pada even ini akan lebih semarak dibanding tahun sebelumnya," katanya.
Ia mengatakan pada kegiatan PBN pemkot telah menyediakan 129 stan yang terdiri atas stan Kementerian, pemerintah provinsi, kabupaten/kota dari luar Jawa, BUMN, BUMD, perbankan, serta 40 stan UKM Batik.
Selain itu kegiatan PBN 2018, kata dia, dihadiri oleh rombongan tamu negara asing seperti dari Ukraina, Mesir, Peru Swiss, dan Jepang, serta "Woman’s International Club" yang berasal dari tiga negara.
"Nantinya, kami akan mempertemukan pelaku usaha batik dengan para buyer nasional dan internasional, mitra usaha, serta stakeholder BUMN, BUMD, lembaga keuangan, lembaga pemerintah, swasta, dan asosiasi pengusaha," katanya.
Menurut dia, kegiatan PBN 2018 selain sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat juga sekaligus sebagai ajang untuk mempromosikan batik ke mancanegara serta meningkatkan pemasaran batik secara global.
Ia menambahkan pada akang PBN 2018 ini juga diselengarakan Pameran Rumah Kreatif Batik Pekalongan yang akan memamerkan batik-batik warisan seniman batik legendaris seperti Oey Soe Tjoen dan Liem Ping Wie, serta akan ditampilkan batik legendaris karya Sapuan, serta batik berumur 100 tahun.