Temanggung (Antaranews Jateng) - Pengerjaan Jembatan Progo di Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dimundurkan karena ada perubahan desain.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Temanggung Pardiyono di Temanggung, Minggu, mengatakan berdasarkan informasi dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional fondasi yang semula berupa sumuran, diubah menjadi sistem boor pile.
"Fondasinya yang semula pakai sumuran, akibat jembatan yang mau dibangun ambrol maka tidak bisa lagi menggunakan fondasi sumuran, harus menggunakan sistem boor pile," katanya.
Ia menjelaskan boor pile itu menancap ke bawah kemudian ditarik ke atas, kemudian lubang diberi kerangka besi baru dicor dan sekarang sedang dikerjakan.
"Akibat perubahan tersebut maka perlu waktu untuk perubahan desain dan sudah sekitar dua minggu ini muali dikerjakan," katanya.
Seperti diketahui jembatan bersejarah yang melintas di atas Sungai Progo, tersebut pada 21 Februari 2018 runtuh akibat fondasinya terkikis arus sungai yang mengalir deras.
Ia mengatakan mungkin yang menjadi permasalahan nanti pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2018, wujud jembatan sudah kelihatan belum karena biasa untuk upacara tabur bunga.
"Kalau jembatan darurat kelihatannya tidak mungkin, paling nanti kita membuat seperti panggung menjorok ke sungai," katanya.
Pembangunan Jembatan Progo Temanggung dilakukan satu paket dengan Jembatan Galeh di Parakan, katanya.
"Pembangunan kedua jembatan tersebut dari dana APBN dengan nilai Rp23 miliar," katanya.

