"Ke depan harus mekanisasi penuh. Jika kita menggunakan transplanter (alat penanam padi) kita bisa hemat biaya tanam sampai 50 persen, dari Rp2 juta menjadi Rp1 juta," kata Menteri Andi di Jakarta, Rabu.
Ketika ditemui dalam acara musyawarah perencanaan pembangunan pertanian nasional (musrenbangtannas), ia berpendapat apabila seluruh petani di Indonesia dapat menggunakan "transplanter" maka efisiensi anggaran produksi yang bisa diperoleh mencapai Rp50 triliun.
Selain itu, dengan menerapkan mekanisasi dalam pertanian maka bisa menarik minat generasi muda untuk turun ke sawah atau berprofesi sebagai petani, ujarnya.
"Generasi sekarang gengsi kalau turun ke sawah. Kita harus ajak mereka, tidak menyentuh tanah tapi bisa bertani. Caranya dengan mekanisasi, mulai dari pengolahan tanah, transplanter, combine harvester, sampai masuk ke penggilingan," tuturnya.
Terkait dengan biaya tanam dan produksi bahan pangan, pada kesempatan tersebut ia juga memaparkan bahwa keuntungan yang diperoleh petani dari penjualan gabah hanya sekitar 10-20 persen.
Berita Terkait
PLN bersama Kementan luncurkan model Pertanian terpadu kembangkan bahan Co-Firing Biomassa
Jumat, 27 September 2024 15:03 Wib
Presiden Jokowi tinjau bantuan pompa air untuk pengairan sawah di Klaten
Rabu, 19 Juni 2024 17:11 Wib
Mentan: Modernisasi pertanian tingkatkan produksi pangan
Selasa, 23 April 2024 15:36 Wib
Mentan serahkan bantuan 10 ribu pompa air untuk petani Jateng
Selasa, 23 April 2024 12:20 Wib
Penyidik harapkan Firli hadiri pemeriksaan
Senin, 26 Februari 2024 9:57 Wib
Mentan : Kemungkinan banjir tak pengaruhi target produksi gabah
Selasa, 13 Februari 2024 8:10 Wib
Syahrul Yasin Limpo jalani pemeriksaan konfrontasi di Bareskrim Kamis
Kamis, 11 Januari 2024 11:19 Wib
Sidang putusan praperadilan Firli Bahuri disiarkan live streaming
Selasa, 19 Desember 2023 11:08 Wib