Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan bahwa tidak boleh ada "bullying" (perundungan) maupun tindak kekerasan, terutama bagi siswa baru saat pelaksanaan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
"Pada masa orientasi ini tidak boleh ada kekerasan. Boleh tegas tapi tidak boleh keras. Lalu, jangan ada lagi bullying, apalagi tawuran. Kalau masih ada, laporkan kepada Gubernur," katanya, di Kabupaten Sukoharjo, Senin.
Hal tersebut disampaikan mantan Kapolda Jateng itu saat menyapa peserta MPLS di SMAN 1 Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
Ia menjelaskan para siswa di sekolah memang dididik untuk belajar dengan disiplin, tetapi bukan berarti disiplin harus keras karena kekerasan di sekolah akan menimbulkan dampak yang tidak bagus.
Jika para pelajar memiliki permasalahan, kata dia, baik itu masalah keluarga, masalah dengan teman, maupun masalah dengan guru harap segera dilaporkan.
"Jadi, di sekolah ini, adik-adik dididik untuk belajar. Kalau ada permasalahan, baik masalah keluarga maupun teman, sampaikan kepada guru BP atau BK-nya (bimbingan konseling)," katanya.
Menurut dia, semua pelajar yang ada di sekolah memiliki kesamaan dan tidak boleh lagi saling membedakan, baik fisik seperti bentuk rambut, warna kulit, atau postur tubuh, termasuk latar belakang keluarga seperti anak petani, pedagang, tukang sayur, pegawai negeri, dan lainnya.
"Tidak boleh menjelekkan orang lain, tidak boleh 'mengata-ngatain' teman. Semua di sini sama, untuk belajar," ucapnya.
Setelah menyapa siswa baru, Luthfi kemudian berkeliling sekolah untuk menyapa para guru dan siswa kelas 11 dan 12 yang sedang beraktivitas di halaman sekolah.
Ia mengatakan bahwa perangkat-perangkat sekolah harus mulai dihidupkan kembali, seperti kegiatan ekstrakurikuler, bimbingan dan konseling (BP), OSIS, dan Patroli Keamanan Sekolah sehingga dapat menjadi teladan untuk membimbing adik tingkatnya.
"Sekolah adalah wahana untuk belajar, di mana ada tanggung jawab guru dan orangtua untuk mendidik anak-anak untuk tidak melanggar hukum," katanya.
Seorang siswa SMAN 1 Kartasura, Callysta Belva mengaku, sangat senang karena Gubernur Ahmad Luthfi telah mampir berkunjung ke sekolahnya yang menjadi pengalaman pertamanya bertemu orang nomor satu di Jateng.
"Senang. Baru ini ketemu dan foto bareng. Terima kasih Pak Luthfi sudah mau datang ke sini," katanya.*
Baca juga: Sekolah Rakyat mulai hari ini beri harapan baru bagi anak-anak bangsa

