Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi secara resmi membuka Kantor Gubernur sebagai Rumah Rakyat untuk mendekatkan layanan dan mempermudah layanan kepada masyarakat.
"Kantor Gubernur ini tidak hanya tempat kerja gubernur, wakil gubernur, dan sekda, tetapi kantor ini kami gunakan untuk melakukan komunikasi dua arah atau brain storming, dengan membuka ruang untuk masyarakat mengadukan segala permasalahan yang ada," kata Gubenur Ahmad Luthfi saat meluncurkan Kantor Gubernur Rumah Rakyat di Semarang, Senin.
Ia mengatakan Rumah Rakyat tersebut merupakan simbol kehadiran pemerintah untuk melayani masyarakat.
Tujuannya, kata dia, untuk menyerap aspirasi masyarakat, mengidentifikasi permasalahan aktual, merumuskan solusi bersama antara pemerintah dan masyarakat, serta meningkatkan partisipasi publik dalam pembangunan daerah.
"Ini bentuk keterbukaan kami dalam rangka pelayanan publik. Sekaligus sebagai balancing (penyeimbang) dan koreksi bagi kami terkait dengan unsur pelayanan publik," katanya.
Layanan di Rumah Rakyat dibuka di lantai satu Kantor Gubernur Jateng, dengan waktu pelayanan untuk Senin-Kamis pukul 07.00-15.30 WIB, dan pada Jumat pukul 07.00-14.00 WIB.
Bagi daerah yang wilayahnya jauh dari Kantor Gubernur, lanjutnya, dapat datang di masing-masing kantor Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil), seperti Bakorwil Solo untuk Eks Karesidenan Soloraya, Bakorwil Pati untuk Eks Karesidenan Pati, dan Bakorwil Banyumas untuk Eks Karesidenan Banyumas.
Selain itu masyarakat juga dapat mengadukan permasalahan yang ada di sekitarnya secara daring melalui website ppid.jatengprov.go.id dan dinas-dinas terkait, juga nomor WhatsApp (WA) 08112773393 yang terbuka 1x24 jam.
Seluruh dinas juga sudah diinstruksikan untuk menanggapi aduan dengan cepat sehingga aduan masyarakat bisa tertangani.
"Siapapun boleh mengadu. Mengadu langsung boleh, lewat call center atau online boleh. Kami siap melayani berikut dengan penyelesaiannya. Ini akan segera kami linierkan dengan bupati dan wali kota," kata Ahmad Luthfi.
Melalui Rumah Rakyat, rencananya juga akan digelar dialog bersama gubernur dan wakil gubernur setiap sebulan sekali dengan topik-topik yang sudah ditentukan, misalnya pada saat peluncuran program, digelar dialog dengan topik pendidikan sekaligus memperingati Hari Pendidikan Nasional.
"Guru, siswa, orang tua, dan siapapun, boleh mengadu tentang permasalahan-permasalahan. Hari berikutnya nanti bisa nelayan, petani, dan siapapun," ujar Ahmad Luthfi.