Pupuk Indonesia dan Wapres ajak petani tebus pupuk bersubsidi di "Rembuk Tani"
Semarang (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) menggelar kegiatan "Rembuk Tani" dihadiri Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka yang mengajak seluruh petani terdaftar di Jawa Tengah untuk segera melakukan penebusan pupuk bersubsidi sesuai dengan alokasi yang dimiliki.
Pada kegiatan yang berlangsung di Lapangan Saloka Theme Park, Kabupaten Semarang, Jumat, hadir setidaknya 5.310 petani dari berbagai daerah di Jawa Tengah, Demak, Semarang, Salatiga, Kendal, Karanganyar, Sukoharjo, Wonogiri, dan Klaten.
Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Gusrizal menjelaskan bahwa Rembuk Tani merupakan program inisiatif Pupuk Indonesia untuk membantu petani dalam percepatan penebusan pupuk bersubsidi sehingga dapat mencapai hasil panen yang optimal dengan biaya yang efisien.
"Kami ingin memastikan bahwa kebutuhan petani terhadap pupuk dapat terpenuhi, khususnya dari sisi ketersediaan atau stok. Kami berharap dukungan Pupuk Indonesia bersama Bapak Wapres ini dapat menambah semangat dan optimisme petani dalam menghadapi musim tanam kali ini," katanya.
Ia menyebutkan bahwa pemerintah tahun ini telah menambah volume pupuk bersubsidi dari alokasi awal sebesar 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton.
Penambahan tersebut juga terjadi di Jateng sehingga diharapkan petani terdaftar di wilayah tersebut untuk segera melakukan penebusan hingga akhir tahun ini.
Adapun realisasi penyerapan pupuk bersubsidi secara nasional per tanggal 20 November 2024 sudah mencapai 6.437.703 ton atau sekitar 67,4 persen dari alokasi terbaru yang diberikan pemerintah.
Untuk itu, Gusrizal melalui Rembuk Tani yang dijalankan di berbagai daerah di Indonesia mendorong petani untuk segera melakukan penebusan.
"Alhamdulillah sekarang musim hujan. Kami optimis penyerapan pupuk bersubsidi oleh petani optimal," katanya.
Guna membantu kelancaran penebusan pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia telah menyiapkan persediaan pupuk bersubsidi secara nasional dalam jumlah cukup, atau di atas ketentuan minimum yang diatur pemerintah.
Jumlah stok pupuk bersubsidi yang disediakan Pupuk Indonesia untuk petani sebanyak 1.106.035 ton, terdiri dari Urea 638.024 ton dan NPK 468.011 ton, kata dia, mencapai 130 persen dari ketentuan minimum yang diatur pemerintah.
Sesuai kebijakan pemerintah, kata dia, proses penebusan pupuk subsidi di tingkat kios saat ini sudah jauh lebih cepat dan mudah karena petani terdaftar hanya perlu membawa KTP (Kartu Tanda Penduduk) sebagai identitas utama saat melakukan penebusan di kios resmi.
"Rembuk Tani menjadi komitmen dari Pupuk Indonesia untuk mendekatkan diri kepada petani, untuk menyerap aspirasi petani, bersama-sama mencari solusi atas tantangan yang dihadapi dalam pertanian di Indonesia,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Pupuk Indonesia memberikan bantuan pupuk nonsubsidi sebesar 10 ton kepada 10 kelompok tani, antara lain dari Kecamatan Tuntang, Banyubiru, Ambarawa, Bawen, dan Tengaran yang diserahkan oleh Wapres.
Pupuk Indonesia telah menyelenggarakan Rembuk Tani di 77 titik kecamatan di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) yang melibatkan sekitar 17.000 petani sembilan provinsi tersebut.
Kemudian, selama November hingga Desember 2024, Pupuk Indonesia telah melaksanakan kegiatan Rembuk Tani di sembilan dari 11 titik yang terfokus di Jateng yang melibatkan 5.325 petani yang berasal dari Brebes, Magelang, Tegal, Karanganyar, Klaten, Grobogan, Sukoharjo, Boyolali, dan Wonogiri.
Sementara sisanya akan terlaksana di Sragen dan Temanggung pada tanggal 22 November 2024 dan 2 Desember 2024.
Pada kegiatan yang berlangsung di Lapangan Saloka Theme Park, Kabupaten Semarang, Jumat, hadir setidaknya 5.310 petani dari berbagai daerah di Jawa Tengah, Demak, Semarang, Salatiga, Kendal, Karanganyar, Sukoharjo, Wonogiri, dan Klaten.
Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Gusrizal menjelaskan bahwa Rembuk Tani merupakan program inisiatif Pupuk Indonesia untuk membantu petani dalam percepatan penebusan pupuk bersubsidi sehingga dapat mencapai hasil panen yang optimal dengan biaya yang efisien.
"Kami ingin memastikan bahwa kebutuhan petani terhadap pupuk dapat terpenuhi, khususnya dari sisi ketersediaan atau stok. Kami berharap dukungan Pupuk Indonesia bersama Bapak Wapres ini dapat menambah semangat dan optimisme petani dalam menghadapi musim tanam kali ini," katanya.
Ia menyebutkan bahwa pemerintah tahun ini telah menambah volume pupuk bersubsidi dari alokasi awal sebesar 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton.
Penambahan tersebut juga terjadi di Jateng sehingga diharapkan petani terdaftar di wilayah tersebut untuk segera melakukan penebusan hingga akhir tahun ini.
Adapun realisasi penyerapan pupuk bersubsidi secara nasional per tanggal 20 November 2024 sudah mencapai 6.437.703 ton atau sekitar 67,4 persen dari alokasi terbaru yang diberikan pemerintah.
Untuk itu, Gusrizal melalui Rembuk Tani yang dijalankan di berbagai daerah di Indonesia mendorong petani untuk segera melakukan penebusan.
"Alhamdulillah sekarang musim hujan. Kami optimis penyerapan pupuk bersubsidi oleh petani optimal," katanya.
Guna membantu kelancaran penebusan pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia telah menyiapkan persediaan pupuk bersubsidi secara nasional dalam jumlah cukup, atau di atas ketentuan minimum yang diatur pemerintah.
Jumlah stok pupuk bersubsidi yang disediakan Pupuk Indonesia untuk petani sebanyak 1.106.035 ton, terdiri dari Urea 638.024 ton dan NPK 468.011 ton, kata dia, mencapai 130 persen dari ketentuan minimum yang diatur pemerintah.
Sesuai kebijakan pemerintah, kata dia, proses penebusan pupuk subsidi di tingkat kios saat ini sudah jauh lebih cepat dan mudah karena petani terdaftar hanya perlu membawa KTP (Kartu Tanda Penduduk) sebagai identitas utama saat melakukan penebusan di kios resmi.
"Rembuk Tani menjadi komitmen dari Pupuk Indonesia untuk mendekatkan diri kepada petani, untuk menyerap aspirasi petani, bersama-sama mencari solusi atas tantangan yang dihadapi dalam pertanian di Indonesia,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Pupuk Indonesia memberikan bantuan pupuk nonsubsidi sebesar 10 ton kepada 10 kelompok tani, antara lain dari Kecamatan Tuntang, Banyubiru, Ambarawa, Bawen, dan Tengaran yang diserahkan oleh Wapres.
Pupuk Indonesia telah menyelenggarakan Rembuk Tani di 77 titik kecamatan di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) yang melibatkan sekitar 17.000 petani sembilan provinsi tersebut.
Kemudian, selama November hingga Desember 2024, Pupuk Indonesia telah melaksanakan kegiatan Rembuk Tani di sembilan dari 11 titik yang terfokus di Jateng yang melibatkan 5.325 petani yang berasal dari Brebes, Magelang, Tegal, Karanganyar, Klaten, Grobogan, Sukoharjo, Boyolali, dan Wonogiri.
Sementara sisanya akan terlaksana di Sragen dan Temanggung pada tanggal 22 November 2024 dan 2 Desember 2024.