Solo (ANTARA) - BRI dan Pusat Penelitian Pedesaan dan Pengembangan Daerah (Puslitdesbangda) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mendampingi sejumlah desa yang masuk New Desa BRILiaN 2024 untuk batch 3.
Kepala Puslitdesbangda LPPM UNS Muhammad Hendri Nuryadi di Solo, Jawa Tengah, Selasa mengatakan pendampingan dilakukan untuk memperkuat kapasitas desa dalam berbagai aspek.
"Mulai dari perencanaan pembangunan hingga inovasi teknologi. Dalam hal ini kami mendorong pembangunan fisik desa dan berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan tata kelola desa yang lebih baik," katanya.
Ia mengatakan pada pendampingan tersebut juga dilakukan berbagai kegiatan seperti workshop, diskusi kelompok, praktik lapangan, hingga observasi langsung.
"Pendampingan ini juga memberi ruang bagi masyarakat desa untuk menyerap dan menerapkan pengetahuan baru yang relevan dengan kebutuhan mereka," katanya.
Ia mengatakan BRI dan UNS tidak hanya sebagai fasilitator tetapi juga menciptakan solusi yang aplikatif dan berkelanjutan bersama perangkat desa dan masyarakat desa.
"Fokus pendampingan meliputi perencanaan pembangunan desa melalui RPJMDes dan APBDes yang lebih terstruktur, pengelolaan keuangan desa yang akuntabel, digitalisasi dan inovasi untuk mempercepat perkembangan desa," katanya.
Selain itu juga penguatan unit usaha BUMDes agar lebih kompetitif dan produktif. Ia mengatakan untuk pendekatan berbasis teknologi, desa-desa diarahkan untuk memanfaatkan platform digital seperti media sosial dan website dalam pengelolaan data serta aktivitas ekonomi mereka.
Sementara itu, dikatakannya, setelah pengumuman 40 Desa Terbaik pada Batch 3, pendampingan langsung diberikan kepada 15 desa terbaik yang terpilih.
"Tahap ini menjadi momen penting untuk memberikan kesempatan bagi desa-desa dalam menggali potensi dan mengembangkan program-program unggulan mereka," katanya.
Untuk pelaksanaan di kloter pertama berlangsung pada 3-9 November 2024 di delapan desa yaitu Desa Domiyang Kabupaten Pekalongan, Desa Randusanga Kulon Brebes, Desa Tugu Selatan Bogor, Desa Hanura Pesawaran, Desa Pucung Gunung Kidul, Desa Tumpuk Pacitan, Desa Sukamantri Bogor dan Desa Pandeyan Karanganyar Jawa Tengah.
Selanjutnya, pelaksanaan kloter kedua berlangsung pada 10-16 November 2024, dengan desa sasaran Desa Branta Pesisir Pamekasan, Desa Nagari Pasir Binjai Pesisir Selatan, Desa Tanggo Raso Bengkulu Selatan, Desa Sumowono Semarang, Desa Negeri Jemanten Lampung Timur, Desa Bawomataluo Nias Selatan, dan Desa Sausu Tambu Parigi Moutong.
"Masing-masing desa tersebut memiliki keunggulan dan potensi yang dapat dimanfaatkan," katanya.
Ia mengatakan program Desa BRILiaN ini menjadi bukti bahwa pemberdayaan desa tidak sebatas pada pembangunan fisik tetapi juga pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.
"Dengan berbagai inovasi yang terus digulirkan, diharapkan desa-desa ini mampu menjadi pionir dalam penerapan teknologi dan inovasi desa di Indonesia sehingga dapat menginspirasi desa-desa lainnya untuk bertransformasi menuju desa yang lebih modern, mandiri, dan berdaya saing," katanya.