Pati (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menggelar rapat koordinasi dengan melibatkan banyak pihak untuk melakukan evaluasi dan deteksi dini terhadap penyakit menular maupun tidak menular.
"Jalinan komunikasi yang baik antarinstansi terkait, tentunya sangat penting dalam menghadapi tantangan penyakit menular maupun tidak menular di Kabupaten Pati," kata Sekretaris Kabupaten Pati Jumani dalam rapat koordinasi dan evaluasi deteksi dini, preventif, serta respons penyakit tahun 2024 di Pati, Selasa.
Rapat koordinasi ini, kata dia, juga bertujuan untuk mengevaluasi capaian kegiatan pencegahan dan penanggulangan penyakit selama tahun 2024.
Sehingga, imbuh dia, upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit di Kabupaten Pati, terutama pada tahun 2025 lebih efektif dan optimal.
Ia berharap semua pihak saling berkomitmen meningkatkan kualitas koordinasi antarinstansi dalam menghadapi penyakit di Kabupaten Pati nantinya.
Melalui rapat koordinasi ini, kata dia, berbagai pihak yang hadir bisa memberikan masukan terkait kegiatan dan capaian masing-masing, baik di tingkat rumah sakit, Puskesmas, maupun lembaga lainnya yang terlibat dalam program pencegahan penyakit menular dan tidak menular (P2P).
Dengan adanya koordinasi yang lebih baik, dia berharap, kualitas kesehatan masyarakat di Kabupaten Pati semakin meningkat.
Salah satu penyakit menular yang menjadi kewaspadaan, yakni penyakit HIV/AIDS karena tidak hanya menyerang kelompok tertentu, namun bisa menyerang semua kalangan usia, termasuk anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia.
Penyakit mematikan tersebut juga dapat menyebabkan berbagai lainnya, seperti stunting, meningkatkan risiko tertular TBC, dan berdampak negatif terhadap kondisi sosial ekonomi keluarga orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Bahkan, Pemkab Pati juga menemukan adanya kasus HIV/AIDS pada anak usia sekolah SMP, SMA, mahasiswa, ibu hamil, dan juga pasangan calon pengantin.
Baca juga: Ketika petai asal Pati bisa menembus pasar Jepang