Kudus (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, optimistis bisa mencapai target penanaman padi di areal seluas 25.135 hektare selama tahun 2024 dengan target produksi sekitar 150.810 ton gabah kering panen (GKP).
"Untuk saat ini, luas areal tanaman padi di Kabupaten Kudus sudah mencapai 15.884 hektare," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Agus Setiawan di Kudus, Senin.
Sementara luas lahan sawah yang ada di Kabupaten Kudus, kata dia, berkisar 12.480 hektare yang tersebar di sembilan kecamatan. Namun, adanya air irigasi dari Bendungan Logung tentunya juga bertambah karena sebelumnya yang menanam padi hanya 3.000 hektare, kemudian setelah ada suplai air dari bendungan bertambah menjadi 5.000 hektare.
Memasuki musim tanam (MT) I, kata dia, beberapa petani yang memungkinkan mendapatkan sumber air irigasi diminta untuk segera mengolah tanah agar bisa segera tanam.
Di antaranya, kata dia, bisa memanfaatkan sisa air di wilayah Karangrowo, Ngemplak, dan Sungai Juwana untuk mengolah lahan persawahan.
Untuk lahan yang menggantungkan suplai air dari Waduk Kedungombo, kata dia, harus menunggu 15 Oktober 2024 baru dibuka.
Sedangkan petani bisa mengolah tentunya harus menunggu selama dua pekan lebih air baru bisa masuk ke lahan sawah.
"Sesuai anjuran dari Kementerian Pertanian, bulan Oktober 2024 para petani bisa serempak tanam padi, sehingga keandalan bahan pangan tahun ini bisa tercukupi hingga akhir tahun nanti," ujarnya.
Apalagi, kata dia, terkait ketersediaan pupuk bersubsidi juga tidak ada permasalahan, karena pemerintah juga mengalokasikan tambahan untuk petani.
Pemkab Kudus sendiri mengajukan alokasi pupuk sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Untuk kebutuhan pupuk bersubsidi sesuai RDKK tahun 2024 untuk urea sebanyak 10.937,7 ton, pupuk NPK Phonska sebanyak 17.162,04 ton, dan NPK Formula sesuai RDKK sebanyak 9.743 ton.
Petani juga tidak perlu khawatir ketika kebutuhan pupuk bersubsidi masih ada kekurangan, karena di pasaran juga terdapat pupuk nonsubsidi yang bisa dibeli untuk memenuhi kebutuhan yang masih kurang.
Berita Terkait
Program nyamuk wolbachia Kota Semarang dievaluasi awal 2025
Kamis, 14 November 2024 20:45 Wib
Belasan tim ikuti lomba drum band jenjang SMP di Banyumas
Kamis, 14 November 2024 14:25 Wib
Dinkes Blora ajak warga jaga kebersihan lingkungan untuk cegah DBD
Rabu, 13 November 2024 14:02 Wib
Dindik Banyumas gelar lomba karawitan SMP untuk tumbuhkan cinta budaya
Selasa, 12 November 2024 15:55 Wib
Banyumas siap laksanakan program makan bergizi gratis
Selasa, 12 November 2024 16:25 Wib
Dinkes Banyumas ajak masyarakat tidak jauhi penderita HIV/AIDS
Selasa, 12 November 2024 14:45 Wib
Sebanyak 179 guru di Cimahi belajar jurnalistik bersama ANTARA
Selasa, 12 November 2024 11:41 Wib
Kemenkumham Jateng instruksikan hemat anggaran perjalanan dinas
Senin, 11 November 2024 12:13 Wib