Kudus (ANTARA) - Konsultan Strategic Digital Communicatuon REQComm Mulyono menyebutkan Samani- Bellinda menempati posisi teratas hasil bedah popularitas dalam bursa Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Kudus 2024 di media sosial dan media daring.
"Berdasarkan data analisis elektabilitas yang berhasil dikumpulkan REQComm pada periode 1 Juli 2024 hingga 1 Oktober 2024, nama pasangan nomor urut 1 yakni Sam'ani-Bellinda berada pada posisi teratas mengalahkan pasangan Hartopo-Mawahib," ujarnya di Kudus, Kamis.
Hal ini terlihat dari survei yang berdasarkan data analis, menunjukkan tingginya penggunaan media sosial dan media daring oleh masyarakat untuk mengakses informasi Pilkada Kudus 2024.
Mulyono menambahkan bahwa pada exposure media sosial, Sam'ani-Bellinda berada pada posisi pertama sebanyak 902 kali disebut dalam perbincangan. Sedangkan Hartopo-Mawahib tercatat hanya 443 kali berada di posisi kedua.
"Tercatat X/Twitter, Instagram, dan Tiktok masih mendominasi penyebaran pada media sosial. Dan dari hasil analisa REQComm berdasarkan riset akun-akun organik, mayoritas pendukung Sam'ani-Bellinda cenderung lebih aktif mengonsumsi konten media sosial," ujarnya.
Selain menjadi rujukan dalam hal mencari informasi, kata dia, konsumsi konten di media sosial juga bisa mempengaruhi pilihan masyarakat.
Bahkan secara umum, sekitar sepertiga dari masyarakat Kudus mengaku informasi yang didapatkan dari media sosial. Sehingga bisa menjadi rujukan dalam menentukan pilihan, bahkan mengubah pilihan mereka untuk Pilkada 2024.
Selanjutnya, pada eksposur media online paslon Sam'ani-Bellinda juga unggul sebanyak 539, dibandingkan dengan paslon nomor urut 02 Hartopo-Mawahib berada pada posisi kedua sebanyak 462.
Selain itu, paslon nomor urut 01 itu juga minim disebut dalam pemberitaan negatif.
Berdasarkan analisa engagement, paslon Sam'ani-Bellinda menerima total 9.534 respons, sedangkan Hartopo-Mawahib hanya menerima total 2.501 respons.
"Total sentimen, Sam'ani-Bellinda dominan menerima sentimen baik, dengan total positif media sosial 76,13 persen dan media online 46,0 persen. Sedangkan paslon 02 menerima total positif media sosial 39,47 persen dan media online 40,9 persen," ujarnya.
Untuk pemberitaan atau konten negatif, paslon Hartopo-Mawahib menduduki posisi pertama untuk media sosial yakni 30,53 persen, sedangkan Sam'ani-Bellinda hanya 2.88 persen. Pemberitaan negatif terkait Hartopo-Mawahib sebesar 15,7 persen dan 9,5 persen untuk Sam'ani-Bellinda.
"Sentimen positif terbentuk dengan penggunaan kata positif seperti, baik, terbaik, hebat, keren, cemerlang, dan lain-lain pada headline atau judul topik unggahan," ujarnya.
Terkait dengan audiens, Sam'ani-Bellinda dominan didukung oleh laki-laki 78,97 persen dan perempuan 21,21 persen dengan rentang usia 31-40 tahun 37,63 persen. Sedangkan generasi Z yakni di rentang usia 18-20 tahun 18,64 persen dan 22-30 tahun sebesar 29,89 persen.
Sementara itu, paslon Hartopo-Mawahib juga dominan didukung oleh laki-laki 95,24 persen dan perempuan hanya 4,7 persen, sementara untuk pendukung dari rentang usia 31-40 tahun 50,00 persen dan generasi Z hanya 2,38 persen.
"Pada top location, paslon Sam'ani-Bellinda lebih mendominasi di ranah nasional hingga wilayah/provinsi. Tercatat tertinggi di wilayah Jawa Tengah sebanyak 216 dan Kabupaten Kudus sebanyak 155. Sedangkan Hartopo-Mawahib di wilayah Jawa Tengah sebanyak 84 dan Kabupaten Kudus hanya 53," ujarnya.
Dari hasil survei ini, Mulyono mengatakan bahwa pola-pola interaksi pemilih Calon Bupati Kudus pada Pilkada 2024, dengan konsumsi media menunjukkan kecenderungan kuatnya pengaruh media sosial dan online sebagai rujukan informasi serta pertimbangan menentukan pilihan.
"Di era digital ini, strategi kampanye dengan menggunakan dua media ini berpotensi efektif menjangkau konstituen. Efektivitas kedua media bisa dimanfaatkan untuk meyakinkan pemilih mengambang yang belum menentukan pilihan," ujarnya.