PT Samator tanamkan investasi Rp500 miliar di KIT Batang
Batang (ANTARA) - PT Samator Indo Gas sebagai produsen gas industri terbesar di Indonesia resmi beroperasi di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, dengan nilai investasi Rp500 miliar.
Direktur Utama PT Samator Indo Gas Rachmat Harsono saat peresmian pabrik di Batang, Senin, mengatakan bahwa pabrik ini menjadi yang ke-56 dalam jajaran fasilitas produksi milik perusahaan dan bagian dari upaya memperkuat pasokan gas industri di wilayah Jawa Tengah.
"Kami menekankan pentingnya pabrik ini dalam upaya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.
Menurut dia, dipilihnya Kawasan Industri Terpadu Batang ini karena merupakan inisiatif strategis pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi.
Kehadiran pabrik ini, kata dia, akan memastikan pasokan gas yang stabil dan berkelanjutan bagi berbagai sektor industri di wilayah ini.
Pabrik Samator yang baru ini memiliki kapasitas produksi terbesar, dengan teknologi Air Separation Units 7000 yang mampu menghasilkan 7 ribu ton Liquid Oxygen (LOX), 7 ribu ton Liquid Nitrogen (LIN), dan 280 ton Liquid Argon (LAR) per hari.
Teknologi tersebut akan membantu memenuhi kebutuhan oksigen dan gas industri di kawasan Batang, Jawa Tengah, serta mendukung pertumbuhan sektor manufaktur dan industri lainnya.
Selain itu, teknologi canggih seperti penggunaan dua turbine expander—satu di antaranya sebagai cadangan—dan sistem keamanan Safety Instrumented System (SIS) menjamin keselamatan dan kelancaran operasi.
Pabrik ini juga menggunakan Crossflow Induced Draft Cooling Tower yang lebih efisien dan ramah lingkungan, serta memanfaatkan tenaga surya sebagai sumber energi.
Rachmat Harsono mengatakan pabrik ini dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian lokal, membuka lapangan kerja baru, dan mendukung infrastruktur industri di wilayah Batang.
"Kami berharap kehadiran pabrik ini tidak hanya akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri tetapi juga membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar. Selain menciptakan lapangan pekerjaan baru, kami berkomitmen untuk menjalankan program pelatihan keterampilan bagi masyarakat lokal, serta melibatkan UMKM," katanya.
PT Samator berkomitmen terhadap keberlanjutan dan efisiensi energi. Penggunaan teknologi ramah lingkungan di pabrik ini merupakan langkah menuju dekarbonisasi dan sejalan dengan target Indonesia untuk mencapai net zero emission pada 2060.
Direktur Utama PT Samator Indo Gas Rachmat Harsono saat peresmian pabrik di Batang, Senin, mengatakan bahwa pabrik ini menjadi yang ke-56 dalam jajaran fasilitas produksi milik perusahaan dan bagian dari upaya memperkuat pasokan gas industri di wilayah Jawa Tengah.
"Kami menekankan pentingnya pabrik ini dalam upaya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.
Menurut dia, dipilihnya Kawasan Industri Terpadu Batang ini karena merupakan inisiatif strategis pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi.
Kehadiran pabrik ini, kata dia, akan memastikan pasokan gas yang stabil dan berkelanjutan bagi berbagai sektor industri di wilayah ini.
Pabrik Samator yang baru ini memiliki kapasitas produksi terbesar, dengan teknologi Air Separation Units 7000 yang mampu menghasilkan 7 ribu ton Liquid Oxygen (LOX), 7 ribu ton Liquid Nitrogen (LIN), dan 280 ton Liquid Argon (LAR) per hari.
Teknologi tersebut akan membantu memenuhi kebutuhan oksigen dan gas industri di kawasan Batang, Jawa Tengah, serta mendukung pertumbuhan sektor manufaktur dan industri lainnya.
Selain itu, teknologi canggih seperti penggunaan dua turbine expander—satu di antaranya sebagai cadangan—dan sistem keamanan Safety Instrumented System (SIS) menjamin keselamatan dan kelancaran operasi.
Pabrik ini juga menggunakan Crossflow Induced Draft Cooling Tower yang lebih efisien dan ramah lingkungan, serta memanfaatkan tenaga surya sebagai sumber energi.
Rachmat Harsono mengatakan pabrik ini dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian lokal, membuka lapangan kerja baru, dan mendukung infrastruktur industri di wilayah Batang.
"Kami berharap kehadiran pabrik ini tidak hanya akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri tetapi juga membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar. Selain menciptakan lapangan pekerjaan baru, kami berkomitmen untuk menjalankan program pelatihan keterampilan bagi masyarakat lokal, serta melibatkan UMKM," katanya.
PT Samator berkomitmen terhadap keberlanjutan dan efisiensi energi. Penggunaan teknologi ramah lingkungan di pabrik ini merupakan langkah menuju dekarbonisasi dan sejalan dengan target Indonesia untuk mencapai net zero emission pada 2060.