Solo (ANTARA) - Para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Solo, Jawa Tengah, mengikuti pelatihan digital agar mampu naik kelas.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surakarta Ferry Septha Indrianto di sela pelatihan UMKM Go Digital di Solo, Jawa Tengah, Sabtu, mengatakan kegiatan tersebut bagian dari Program Ayo Berkadin.
"Ini upaya kami agar proses produksi di Solo bisa mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Yang seyogyanya ke depan tidak hanya berpatokan pada angka pertumbuhan ekonomi tetapi juga berjalan inklusif," katanya.
Dengan demikian, diharapkan masyarakat yang selama ini menjadi objek dari aktivitas ekonomi, ke depan bisa menjadi sumber daya nyata atau pelaku usaha riil.
Baca juga: Pemkab Batang-Yogyakarta selenggarakan pelatihan pemasaran digital
Ia mengatakan salah satu hal yang harus disiapkan agar UMKM di Solo bisa naik kelas yakni dari sisi mental pengusaha.
"Sebagai pelaku usaha ini artinya sebagai pejuang bangsa, rela berkorban. Tujuannya untuk menciptakan nilai atau mempekerjakan orang, mengembangkan market kami. Itu rangkaian yang tidak mudah, perlu ketabahan, jujur dan setia," katanya.
Wakil Ketua Umum Bidang Komunikasi dan Informatika Kadin Indonesia Firlie H Ganinduto mengatakan digitalisasi berperan penting dalam pengembangan bisnis UMKM.
Mengacu data dari Kementerian Koperasi dan UKM, dikatakannya, digitalisasi dapat menghemat waktu dan biaya operasional UMKM hingga 50 persen.
Selain itu, menurut dia, UMKM yang sudah terkoneksi dengan ekosistem go digital memiliki peluang 2,5 kali lebih besar untuk bertahan di pasar.
"Digitalisasi memainkan peran kunci dalam meningkatkan daya saing UMKM di era modern ini. Dengan semangat meningkatkan jumlah UMKM untuk go digital, kolaborasi antara Kadin Indonesia, Kadin Kota Surakarta, dan PANDI ini diharapkan dapat mengakselerasi digitalisasi bagi UMKM, khususnya di Kota Surakarta," katanya.
Pihaknya mencatat berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM yang sudah go digital pada 2023 sebanyak 22,8 juta dan ditargetkan mencapai 30 juta pada 2024.
"Oleh karena itu, Kadin Indonesia mendorong tercapainya target digitalisasi agar UMKM nasional dapat berdaya saing global melalui keterbukaan akses pasar digital. Kami juga sangat antusias dengan inisiatif UMKM Go Digital ini," katanya.
Baca juga: ANTARA gandeng swasta beri pelatihan digital pada pelaku UMK
Baca juga: UNS latih keuangan digital bagi generasi milenial
Berita Terkait
Walisongo Halal Center dan Bank Indonesia latih sistem jaminan produk halal bagi UMK
Minggu, 8 Desember 2024 9:47 Wib
Kemenkomdigi apresiasi 10 UMKM terbaik pada Business Matching 2024
Minggu, 8 Desember 2024 9:38 Wib
Menjunjung es teh setinggi langit
Jumat, 6 Desember 2024 7:33 Wib
Pemkot Pekalongan: PBN diikuti UMKM asal Jatim dan Jabar
Kamis, 5 Desember 2024 13:50 Wib
Pemkab Batang kenalkan objek wisata dan produk UMKM ke PKK Kabupaten Grobogan
Rabu, 4 Desember 2024 20:19 Wib
Mendulang cuan dari usaha bawang goreng
Minggu, 1 Desember 2024 9:36 Wib
Ipemi komitmen perluas pasar produk UMKM
Jumat, 29 November 2024 21:42 Wib
UMKM Kudus tawarkan sambal kering untuk hadapi lonjakan harga cabai
Jumat, 29 November 2024 16:14 Wib