Semarang (ANTARA) - Indonesia Islamic Astronomy Club berkolaborasi dengan Planetarium UIN Walisongo mengadakan IIAC Almagest.
Kegiatan berlangsung selama dua hari yaitu Sabtu-Minggu ( 16-17/12/2023). Kegiatan ini mengajak para pecinta astronomi dan para pengunjung planetarium untuk menikmati show planetarium dan belajar astronomi bersama.
Almagest merupakan acara tahunan komunitas astronomi IIAC dengan semangat mengembalikan eksistensi astronomi di Indonesia.
Kegiatan dibuka dengan Seminar Astronomi dengan pemateri hari pertama yaitu Muntoha Arkanudin dan Prof l. Premana W. Permadi, Ph.D, pada hari berikutnya pemateri Prof. Dr. Thomas Djamaludin, M.Sc, dan Bima Nasution serta Kepala Planetarium UIN Walisongo Dr. Ahmad Syifaul anam, S.H.I.,M.H. Kegiatan diikuti oleh 200 peserta dari berbagai daerah.
Faturahman Ketua Panitia Acara Almagest yang merupakan Mahasiswa S2 Ilmu Falaq menyampaikan, "Acara ini bertujuan agar para peserta menjadi Agent of Change terkait ilmu astronomi. Peserta harapannya akan memperkenalkan ilmu astronomi dan menangkal hoaks terkait informasi yang tersebar terkait informasi."
Premana W Permadi dalam paparannya menyampaikan tujuan pendidikan astronomi adalah memperkecil kesenjangan antara kemajuan sains dan pendidikan sains. Mendorong keingintahuan, pengetahuan, ketrampilan, kreativitas dalam Science Technology Engineering Arts Mathematics (STEAM) serta mendorong partisipasi positif dan mindfulness.
Prof Permana yang juga merupakan Kepala Observatorium Bosca membagikan peran Bosca dalam pendidikan astronomi.
" Planetarium Boscha memberikan ruang dengan fasilitasi pendidikan seperti Kelas Daring Astronomi, Workshop guru,dukungan riset mahasiswa. Sedangkan komunikasi astronomi melalui pengamatan virtual langit malam, talkshow, newsletter, Media sosial: Berita, pengangkatan fitur, berbagi gambar," pungkasnya.
Mutoha Arkhanudin dalam paparannya menyampaikan "Astronomi Islam" adalah studi
tentang ilmu astronomi yang berkembang di peradaban Islam terutama di kawasan Timur Tengah yang dalam bahasa Arab dikenal sebagai "Ilm al Falaky"
atau Ilmu Falak yang mencapai kejayaannya sekitar abad 2H/8M – 8H/14/M.
Muntoha Arkhanudin Kepala Rukyatul Hilal Indonesia juga menyampaikan, "Ilmu tentang pergerakan Bulan dan Matahari dalam kaitannya dengan waktu-waktu ibadah umat Islam (mawaqit). Ilmu ini selanjutnya sering disebut sebagai ilmu “Hisab-Rukyat”.
Empat pilar “Ilmu Falak” yaitu menentukan
Awal bulan – Waktu shalat – Arah kiblat – Gerhana".
Kegiatan dilaksanakan di Planetarium dan Observatorium dan Seminar di Ruang Theater Gedung Rektorat Lantai 4. Setelah mengikuti seminar, para peserta diajak untuk menikmati show planetarium, Astrofun Quis, Astronomy Exhibition, Show Planetarium, Observasi Benda langit dan Bazar. ***
Berita Terkait
PTIS didorong ikuti perkembangan teknologi
Selasa, 30 April 2024 15:49 Wib
UIN Walisongo tradisikan ziarah ke makam wali dan masayikh
Jumat, 26 April 2024 17:19 Wib
UIN Walisongo bangun jejaring internasional
Kamis, 25 April 2024 16:09 Wib
Kuatkan basis kultural, jajaran UIN Walisongo ziarah ke makam wali
Rabu, 24 April 2024 15:23 Wib
Mahasiswa PGMI UIN Saizu Purwokerto siang ini tampil di Borobudur
Senin, 22 April 2024 11:16 Wib
Pesan damai halalbihalal UIN Walisongo dan filosofi lagu "Perdamaian"
Jumat, 19 April 2024 20:20 Wib
Halalbihalal FITK UIN Walisongo dihadiri guru, senior, dan keluarga besar
Jumat, 19 April 2024 14:05 Wib
Fuhum UIN Walisongo gelar halalbihalal untuk pererat silaturahmi
Rabu, 17 April 2024 19:54 Wib