Pemkab Kudus bantu penambahan koleksi buku perpustakaan desa
Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, siap membantu penambahan koleksi buku untuk perpustakaan desa sebagai upaya meningkatkan minat baca masyarakat di pedesaan.
"Salah satu perpustakaan desa yang kami berikan bantuan buku, yakni Perpustakaan Wijaya Kusuma yang dikelola Karang Taruna Desa Padurenan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus," kata Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kudus Sam'ani Intakoris ditemui di sela-sela menyerahkan bantuan buku kepada pengelola Perpustakaan Desa Padurenan di Kudus, Selasa.
Jumlah buku yang diserahkan, kata dia, ada 100 eksemplar yang merupakan sumbangan dari berbagai pihak dan koleksi tersebut juga dibutuhkan masyarakat desa setempat, khususnya pelajar tingkat sekolah dasar (SD) dan SMP.
Ia berharap semakin bertambahnya jumlah koleksi buku perpustakaan desa, semakin meningkatkan minat baca masyarakat desa.
Apalagi, imbuh dia, perpustakaan desa setempat juga memiliki program bimbingan belajar untuk siswa SD dan SMP secara gratis.
"Melalui program bimbingan belajar tersebut, diharapkan semakin meningkatkan minat masyarakat berkunjung ke perpustakaan dan berminat untuk membaca koleksi buku yang tersedia," ujarnya.
Program serupa tentunya akan dilanjutkan, sebagai salah satu upaya meningkatkan indeks kegemaran membaca masyarakat Kudus karena saat ini baru 45,8 persen, sedangkan indeks literasi masyarakat baru 58,6 persen.
"Koleksi buku yang perlu diperbanyak, tentunya sesuai kebutuhan, baik untuk segmen anak muda seperti novel, buku pelajaran, budaya maupun permainan. Sedangkan untuk segmen orang tua biasanya buku-buku bertema religi. Kami juga menyediakan perpustakaan digital yang bisa diakses masyarakat luas," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Padurenan Toni Hermawan mengakui perpustakaan baru beroperasi sejak tahun 2022, sebagai upaya pemerintah desa meningkatkan minat baca masyarakat.
Meskipun baru satu tahun beroperasi, perpustakaan Desa Padurenan sudah memiliki program bimbingan gratis yang awalnya hanya lima siswa, kini berkembang menjadi 30 orang.
"Bahkan, peserta bimbel tidak hanya dari Desa Padurenan, melainkan ada yang berasal dari desa tetangga, termasuk ada yang berasal dari Kabupaten Jepara," ujarnya.
Ia juga berterima kasih atas bantuan buku baru dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kudus karena jumlah koleksi bukunya baru 300-an eksemplar.
"Rencananya akan kami lengkapi dengan perangkat komputer untuk menunjang kelengkapan sarana dan prasarana perpustakaan desa ini," ujarnya.
Baca juga: Polres Batang inisiasi layanan perpustakaan apung layani warga pesisir
"Salah satu perpustakaan desa yang kami berikan bantuan buku, yakni Perpustakaan Wijaya Kusuma yang dikelola Karang Taruna Desa Padurenan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus," kata Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kudus Sam'ani Intakoris ditemui di sela-sela menyerahkan bantuan buku kepada pengelola Perpustakaan Desa Padurenan di Kudus, Selasa.
Jumlah buku yang diserahkan, kata dia, ada 100 eksemplar yang merupakan sumbangan dari berbagai pihak dan koleksi tersebut juga dibutuhkan masyarakat desa setempat, khususnya pelajar tingkat sekolah dasar (SD) dan SMP.
Ia berharap semakin bertambahnya jumlah koleksi buku perpustakaan desa, semakin meningkatkan minat baca masyarakat desa.
Apalagi, imbuh dia, perpustakaan desa setempat juga memiliki program bimbingan belajar untuk siswa SD dan SMP secara gratis.
"Melalui program bimbingan belajar tersebut, diharapkan semakin meningkatkan minat masyarakat berkunjung ke perpustakaan dan berminat untuk membaca koleksi buku yang tersedia," ujarnya.
Program serupa tentunya akan dilanjutkan, sebagai salah satu upaya meningkatkan indeks kegemaran membaca masyarakat Kudus karena saat ini baru 45,8 persen, sedangkan indeks literasi masyarakat baru 58,6 persen.
"Koleksi buku yang perlu diperbanyak, tentunya sesuai kebutuhan, baik untuk segmen anak muda seperti novel, buku pelajaran, budaya maupun permainan. Sedangkan untuk segmen orang tua biasanya buku-buku bertema religi. Kami juga menyediakan perpustakaan digital yang bisa diakses masyarakat luas," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Padurenan Toni Hermawan mengakui perpustakaan baru beroperasi sejak tahun 2022, sebagai upaya pemerintah desa meningkatkan minat baca masyarakat.
Meskipun baru satu tahun beroperasi, perpustakaan Desa Padurenan sudah memiliki program bimbingan gratis yang awalnya hanya lima siswa, kini berkembang menjadi 30 orang.
"Bahkan, peserta bimbel tidak hanya dari Desa Padurenan, melainkan ada yang berasal dari desa tetangga, termasuk ada yang berasal dari Kabupaten Jepara," ujarnya.
Ia juga berterima kasih atas bantuan buku baru dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kudus karena jumlah koleksi bukunya baru 300-an eksemplar.
"Rencananya akan kami lengkapi dengan perangkat komputer untuk menunjang kelengkapan sarana dan prasarana perpustakaan desa ini," ujarnya.
Baca juga: Polres Batang inisiasi layanan perpustakaan apung layani warga pesisir