Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengapresiasi Gerakan One Day One Endog yang digencarkan Genre Jateng karena bagian dari bentuk kesadaran dari mereka sendiri.
"Penurunan stunting untuk siapa to, ya untuk mereka sebetulnya. Jadi kalau ada kesadaran berbagi, gotong royong dari mereka (remaja, red.), itu bagus banget," kata Hasto.
Remaja di Jawa Tengah dalam hal ini Genre kab/kota dan tingkat Jateng, lanjut Hasto, mengawali gerakan untuk berbagi, peduli dalam penanganan stunting, dan diharapkan langkah tersebut bisa menjadi contoh untuk wilayah lain agar melakukan aksi sama.
Untuk mengatasi masalah mendasar seperti kemiskinan juga stunting, dibutuhkan dukungan dari masyarakat. Keterlibatan masyarakat, termasuk remaja yang menjadi kakak asuh, itu penting agar penurunan tengkes bisa lebih cepat.
Workshop tersebut sangat penting bagi Genre karena bisa menjadi bekal untuk berbagi ilmu kepada teman sebaya yang ada di lingkungan tempat tinggal.
Apalagi tidak sedikit dari mereka yang bergabung dalam Genre karena berasal dari lingkungan yang tidak dalam kondisi baik atau bahkan ada yang menjadi korban sehingga ada keinginan kuat dari mereka untuk bisa menerapkan berbagi kepedulian atau sharing is caring dari bekal ilmu yang didapat.
Dari ilmu yang didapat dengan bergabung dalam Genre, mereka bisa menjadi duta, figur, atau role model, dan bisa merangkul teman sebaya sekitar, sehingga pesan yang ingin disampaikan lebih mengena.
“Bukan benar atau salah, melainkan kami hadir sebagai jalan tengah. Banyak kasus dianggap biasa seperti hamil di luar nikah atau ada anak usia 10 tahun mengonsumsi minuman keras. Pada kasus seperti itu, kami tentu tidak bisa sekadar teori,” kata Niko.
Untuk masuk dalam permasalahan tersebut, Genre mengaku mencari cara yang menyenangkan (fun) agar edukasi bisa mengena. Termasuk edukasi mengenai tidak nikah dini sampai dengan penanganan stunting.
Semakin tinggi tingkat kesadaran dari remaja salah satunya dengan bergabung dalam Genre, tentu akan kian banyak remaja yang memiliki sehat jiwa dan raga, menunda pernikahan dini, remaja berprestasi, dan kreatif sesuai dengan mars mereka.
Keterlibatan para remaja menjadi kakak asuh membuktikan mereka mau bertindak konkret dalam menyiapkan generasi berkualitas pada masa mendatang.
Berita Terkait
Pemkab Batang fokus intervensi nutrisi kesehatan guna cegah stunting
Kamis, 9 Mei 2024 17:12 Wib
Pemkot Pekalongan gencarkan gemar makan ikan cegah stunting
Jumat, 3 Mei 2024 16:47 Wib
Tim percepatan penurunan stunting di Wonosobo harus kerja keras
Jumat, 3 Mei 2024 15:37 Wib
Gibran: Daerah padat penduduk dapat atensi khusus
Jumat, 26 April 2024 13:29 Wib
Danone dan MPKU Muhammadiyah sukses jalankan Gerakan Aku Suka Isi Piringku
Kamis, 25 April 2024 10:01 Wib
Ketua TP PKK Magelang: TPK ujung tombak percepatan penurunan stunting
Rabu, 24 April 2024 14:02 Wib
Pekalongan alokasikan dana Rp1,9 miliar tangani stunting
Rabu, 3 April 2024 7:57 Wib
Yuk dukung anak terhindar dari risiko stunting dengan protein
Selasa, 2 April 2024 17:55 Wib