Pengobatan kanker prostat dapat memengaruhi fungsi seksual pria, antara lain penurunan libido (gairah seks), disfungsi ereksi, kesulitan mencapai orgasme, dan masalah ejakulasi.
“Disfungsi seksual seringkali merupakan efek samping pengobatan kanker prostat yang jarang dilaporkan, kanker paling umum kelima pada pria Indonesia,” jelas Dr Wong.
Kanker prostat lokal biasanya diobati dengan pembedahan atau radioterapi. Namun, pembedahan dan radioterapi membawa beberapa risiko merusak kumpulan kecil saraf yang mengontrol ereksi yang berjalan di kedua sisi prostat. Ini dapat mempengaruhi fungsi ereksi untuk beberapa pria setelah perawatan.
Peluang mempertahankan fungsi ereksi setelah perawatan dipengaruhi oleh usia, fungsi seksual sebelum perawatan, dan apakah pendekatan pengawetan saraf dapat digunakan. Pasien dengan tumor yang sangat besar memiliki peluang lebih kecil untuk melestarikan saraf ereksi. Pasien yang lebih muda memiliki peluang lebih tinggi untuk mencapai ereksi setelah operasi, tetapi bisa memakan waktu beberapa bulan hingga dua tahun setelah operasi untuk ereksi spontan kembali.
Untuk pasien yang berisiko tinggi kanker dapat kambuh, dan dalam kasus di mana kanker telah menyebar ke luar prostat, terapi kekurangan androgen (ADT) adalah tulang punggung pengobatan utama. dapat digunakan untuk pengobatan. Sayangnya, penggunaan ADT dalam jangka panjang akan mengakibatkan penurunan kadar testosteron, yang dapat menyebabkan penurunan hasrat seksual dan disfungsi ereksi.
Pengobatan kanker prostat dengan cara operasi dan radioterapi biasanya menyebabkan kemandulan. Operasi tersebut tidak hanya mengangkat prostat dan vesikula seminalis yang menghasilkan semen untuk transportasi sperma, tetapi juga memotong vas deferens atau saluran sperma yang merupakan jalur antara testis (tempat diproduksinya sperma) dan uretra (tempat keluarnya sperma dari tubuh).
Radioterapi prostat dan vesikula seminalis merusak produksi air mani, dan juga dapat mengganggu sebagian produksi sperma di testis. Karena kanker prostat umumnya menyerang pria berusia 60 tahun ke atas, banyak pasien pada usia ini tidak begitu peduli dengan kesuburan setelah pengobatan.
Mempertahankan fungsi
Berita Terkait
Menkes : Pemerintah fasilitasi skrining awal penyakit kanker
Sabtu, 23 November 2024 18:24 Wib
RSUD Kudus buka poliklinik bedah saraf
Senin, 18 November 2024 21:21 Wib
RSUD Kudus kembangkan layanan spesialis kanker dan stroke
Jumat, 13 September 2024 6:09 Wib
Generali Indonesia bayarkan Rp4,5 miliar klaim nasabah kanker di Semarang
Rabu, 11 September 2024 8:03 Wib
Program imunisasi HPV untuk pencegahan kanker serviks
Rabu, 14 Agustus 2024 14:37 Wib
Imunisasi kanker serviks untuk siswi SD di Kudus kembali dilanjutkan
Senin, 12 Agustus 2024 16:41 Wib
RSUD Moewardi berikan layanan optimal bagi penderita kanker anak
Senin, 12 Agustus 2024 12:53 Wib
60 anak penyintas kanker terlibat proyek sambut Hari Batik Nasional
Rabu, 24 Juli 2024 13:04 Wib