Pemkab Kudus optimistis bisa pertahankan prestasi di Porprov 2023
Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, optimistis mempertahankan prestasi menduduki peringkat tiga pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2023 seperti yang pernah diraih pada edisi tahun 2018.
Bupati Kudus Hartopo mengatakan bahwa kontingennya punya keyakinan tinggi meski terjadi permasalahan pengelolaan anggaran KONI Kudus.
"Anggaran untuk KONI Kudus sebesar Rp9 miliar sudah dikucurkan. Akan tetapi, dalam perjalanannya ternyata ada permasalahan soal pengelolaan keuangan sehingga ada beberapa program kegiatan yang kurang lancar," kata Hartopo soal kesiapan wilayahnya menghadapi Porprov 2023 di Kudus, Senin.
Termasuk persoalan seragam untuk atlet yang diterjunkan pada ajang Porprov 2023 masih diupayakan agar bisa dilengkapi dengan kostum baru.
Saat pembukaan, perwakilan atlet yang hadir sudah memakai seragam baru untuk Porprov 2023, sedangkan atlet lainnya sedang dicarikan solusi.
Meski ada kendala, namun ia meminta para atlet tetap fokus dan menjaga kekompakan dalam menghadapi Porprov 2023. Pemkab bersama pengurus KONI Kudus saat ini tetap berupaya memenuhi kebutuhan para atlet.
"Termasuk untuk pemberian bonus atlet berprestasi akan diusulkan lewat APBD Perubahan 2023. Untuk besarnya tentu tergantung dari pembahasan dengan DPRD Kudus," ujarnya.
Juru bicara KONI Kudus Yusuf Istanto mengakui anggaran dari Pemkab Kudus memang sudah dikucurkan. Hanya saja ada kendala karena Ketua KONI yang mengundurkan diri sudah mencairkan anggaran untuk rekanan pengadaan seragam dan konsumsi tanpa melalui rapat pengurus.
"Seragam atlet, jaket, training, maupun sepatu sebetulnya sudah dianggarkan. Akan tetapi karena ada permasalahan pengelolaan anggaran, untuk saat ini kami hanya bisa mengupayakan kaos dan topi untuk atlet yang bukan bersumber dari anggaran sebelumnya," ujarnya.
Pemkab Kudus tetap mengupayakan yang terbaik, termasuk menuntaskan persoalan pemesanan seragam dan konsumsi. Hanya saja pekerjaan tersebut tanpa ada penawaran dan kontrak kerja.
KONI Kudus tetap menerjunkan 400 atlet dan 100 ofisial dan membawa optimisme tinggi bisa meraih 63 medali emas, 63 perak, dan 61 perunggu.
Sementara pada ajang Porprov Jawa Tengah XV/2018 di Surakarta, Kabupaten Kudus mengumpulkan 69 medali emas, 70 perak, dan 72 perunggu, sehingga menempatkan Kudus pada posisi ketiga setelah Kota Semarang dan Kota Surakarta.
Kabupaten Kudus bakal menjadi tuan rumah untuk pertandingan delapan cabang olahraga, di antaranya anggar, soft tennis, tenis meja, bulu tangkis, basket, gate ball, hoki, dan kick boxing. Sedangkan cabang olahraga lainnya digelar di kabupaten lain, mulai dari Kabupaten Pati, Jepara, Rembang, Blora dan Kabupaten Grobogan yang juga menjadi tuan rumah untuk pertandingan cabang lainnya dengan memanfaatkan arena olahraga di wilayah mereka.
Baca juga: Bupati Kudus optimistis bisa raih penghargaan kabupaten/kota sehat
Bupati Kudus Hartopo mengatakan bahwa kontingennya punya keyakinan tinggi meski terjadi permasalahan pengelolaan anggaran KONI Kudus.
"Anggaran untuk KONI Kudus sebesar Rp9 miliar sudah dikucurkan. Akan tetapi, dalam perjalanannya ternyata ada permasalahan soal pengelolaan keuangan sehingga ada beberapa program kegiatan yang kurang lancar," kata Hartopo soal kesiapan wilayahnya menghadapi Porprov 2023 di Kudus, Senin.
Termasuk persoalan seragam untuk atlet yang diterjunkan pada ajang Porprov 2023 masih diupayakan agar bisa dilengkapi dengan kostum baru.
Saat pembukaan, perwakilan atlet yang hadir sudah memakai seragam baru untuk Porprov 2023, sedangkan atlet lainnya sedang dicarikan solusi.
Meski ada kendala, namun ia meminta para atlet tetap fokus dan menjaga kekompakan dalam menghadapi Porprov 2023. Pemkab bersama pengurus KONI Kudus saat ini tetap berupaya memenuhi kebutuhan para atlet.
"Termasuk untuk pemberian bonus atlet berprestasi akan diusulkan lewat APBD Perubahan 2023. Untuk besarnya tentu tergantung dari pembahasan dengan DPRD Kudus," ujarnya.
Juru bicara KONI Kudus Yusuf Istanto mengakui anggaran dari Pemkab Kudus memang sudah dikucurkan. Hanya saja ada kendala karena Ketua KONI yang mengundurkan diri sudah mencairkan anggaran untuk rekanan pengadaan seragam dan konsumsi tanpa melalui rapat pengurus.
"Seragam atlet, jaket, training, maupun sepatu sebetulnya sudah dianggarkan. Akan tetapi karena ada permasalahan pengelolaan anggaran, untuk saat ini kami hanya bisa mengupayakan kaos dan topi untuk atlet yang bukan bersumber dari anggaran sebelumnya," ujarnya.
Pemkab Kudus tetap mengupayakan yang terbaik, termasuk menuntaskan persoalan pemesanan seragam dan konsumsi. Hanya saja pekerjaan tersebut tanpa ada penawaran dan kontrak kerja.
KONI Kudus tetap menerjunkan 400 atlet dan 100 ofisial dan membawa optimisme tinggi bisa meraih 63 medali emas, 63 perak, dan 61 perunggu.
Sementara pada ajang Porprov Jawa Tengah XV/2018 di Surakarta, Kabupaten Kudus mengumpulkan 69 medali emas, 70 perak, dan 72 perunggu, sehingga menempatkan Kudus pada posisi ketiga setelah Kota Semarang dan Kota Surakarta.
Kabupaten Kudus bakal menjadi tuan rumah untuk pertandingan delapan cabang olahraga, di antaranya anggar, soft tennis, tenis meja, bulu tangkis, basket, gate ball, hoki, dan kick boxing. Sedangkan cabang olahraga lainnya digelar di kabupaten lain, mulai dari Kabupaten Pati, Jepara, Rembang, Blora dan Kabupaten Grobogan yang juga menjadi tuan rumah untuk pertandingan cabang lainnya dengan memanfaatkan arena olahraga di wilayah mereka.
Baca juga: Bupati Kudus optimistis bisa raih penghargaan kabupaten/kota sehat