Guru Penggerak garda terdepan pendidikan
Oleh Dr. Yudha Febrianta, S.Pd Jas.,M.Or.,AIFO *)
Purwokerto (ANTARA) - Pada tahun 2020, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah meluncurkan program Guru Penggerak. Program ini bertujuan mendorong guru menjadi penggerak pengembangan pembelajaran di sekolah masing-masing hingga guru di sekolah sekitar.
Di tahun 2023 ini, program Guru Penggerak sudah memasuki tahun keempat. Mendikbudristek Nadiem Makarim menyebut saat ini sudah ada lebih dari 50 ribu guru penggerak, calon pemimpin pendidikan masa depan.
Dalam prosesnya, guru memperoleh pelatihan intensif untuk menjadi sosok penggerak dunia pendidikan. Guru didorong menjadi pemimpin perubahan positif di lingkungan sekitarnya.
Ini upaya Kemendikbudristek dalam meningkatkan kualitas guru yang ada di Indonesia dan memperbanyak guru-guru yang menjadi pemimpin perubahan.
Guru Penggerak ini akan menjadi garda terdepan dalam kebijakan Merdeka Belajar. Guru Penggerak diharapkan membawa transformasi pendidikan.
Transformasi pendidikan ada di tangan Guru Penggerak, yang tidak takut dengan perubahan, malah menjadi pemimpin perubahan.
Guru Penggerak sangat diperlukan dalam menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya. Juga menjadi pengajar praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah.
Guru Penggerak juga menjadi pendorong peningkatan kepemimpinan peserta didik di sekolah. Tak ketinggalan, aktif membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antar guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Mereka bahkan diharapkan menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong ekosistem pendidikan di sekolah. Seluruh Guru Penggerak jangan hanya fokus pada keinginan menjadi kepala sekolah.
Meskipun dalam regulasi terbaru, Kemendikbudristek mendorong pemerintah daerah (pemda), agar memprioritaskan pengangkatan kepala sekolah, dari kalangan Guru Penggerak. Namun, untuk menjadi kepala sekolah dari Guru Penggerak, pemerintah telah menetapkan sejumlah persyaratan penting.
Para Guru Penggerak sudah selayaknya menjadi penggerak bagi guru-guru yang lain di lingkungan satuan pendidikan masing-masing, terutama dalam hal menyukseskan implementasi Kurikulum Merdeka, dimana tahun ajaran 2023/2024 sudah lebih masif diterapkan.
Guru Penggerak harus fokus pada tujuan utama, mampu menjalankan strategi sebagai pemimpin pembelajaran yang mengupayakan terwujudnya sekolah, sebagai pusat pengembangan karakter dengan budaya positif.
Jadi momentum perubahan paradigma
Kegiatan Guru Penggerak ini hendaknya dijadikan momentum perubahan paradigma baru dalam pendidikan di Indonesia sesuai dengan kebijakan merdeka belajar.
Selain Guru Penggerak, Sekolah Penggerak juga seharusnya menjadi agen transformasi pendidikan, karena bidang pendidikan adalah prioritas pemerintah untuk mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkarakter, produktif, dan kompetitif.
Dengan adanya Guru Penggerak, Sekolah Penggerak, Pengajar Praktik, Narasumber Berbagi Praktik Baik dan Komunitas Belajar menjadi garda terdepan peningkatan kualitas pendidikan yang maju bersama dan sejahtera untuk semua.
Karena tugas seorang guru amat berat, maka sudah seharusnya pemerintah memperhatikan kesejahteraan guru, menjamin hak asasi guru, dan juga mengawal kepentingan-kepentingan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di satuan pendidikan.
Selain itu juga mendorong para guru harus meng-upgrade kompetensinya karena kurikulum selalu berganti. Kompetensi harus dikembangkan dan tetap mengedepankan keteladanan.
Baik buruknya dunia pendidikan tergantung pada peran guru di dalamnya. Guru bukan sekadar memenuhi kewajiban kurikulum, namun lebih membimbing para peserta didik untuk memahami nilai - nilai dan norma yang menjunjung tinggi karakter bangsa.
Guru berperan sebagai penggerak dalam mendukung program-program pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Artinya, ketika pemerintah ingin meningkatkan kualitas SDM anak didik maka kompetensi gurunya juga mesti ditingkatkan. Tenaga pendidik adalah ujung tombak dalam dunia pendidikan.
Adanya program Guru Penggerak merupakan suatu program pelatihan, identifikasi, atau pembibitan calon pemimpin pendidikan Indonesia di masa depan.
Program ini bertujuan untuk mencari agen-agen perubahan untuk masa depan yang akan memberikan dampak besar bagi institusi pendidikan melahirkan generasi penerus yang unggul.
Program ini sangat penting dan diharapkan sukses agar masa depan di bidang pendidikan Indonesia dapat terjaga.
Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid.
*) Dr. Yudha Febrianta, S.Pd Jas.,M.Or.,AIFO, Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)
Di tahun 2023 ini, program Guru Penggerak sudah memasuki tahun keempat. Mendikbudristek Nadiem Makarim menyebut saat ini sudah ada lebih dari 50 ribu guru penggerak, calon pemimpin pendidikan masa depan.
Dalam prosesnya, guru memperoleh pelatihan intensif untuk menjadi sosok penggerak dunia pendidikan. Guru didorong menjadi pemimpin perubahan positif di lingkungan sekitarnya.
Ini upaya Kemendikbudristek dalam meningkatkan kualitas guru yang ada di Indonesia dan memperbanyak guru-guru yang menjadi pemimpin perubahan.
Guru Penggerak ini akan menjadi garda terdepan dalam kebijakan Merdeka Belajar. Guru Penggerak diharapkan membawa transformasi pendidikan.
Transformasi pendidikan ada di tangan Guru Penggerak, yang tidak takut dengan perubahan, malah menjadi pemimpin perubahan.
Guru Penggerak sangat diperlukan dalam menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya. Juga menjadi pengajar praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah.
Guru Penggerak juga menjadi pendorong peningkatan kepemimpinan peserta didik di sekolah. Tak ketinggalan, aktif membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antar guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Mereka bahkan diharapkan menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong ekosistem pendidikan di sekolah. Seluruh Guru Penggerak jangan hanya fokus pada keinginan menjadi kepala sekolah.
Meskipun dalam regulasi terbaru, Kemendikbudristek mendorong pemerintah daerah (pemda), agar memprioritaskan pengangkatan kepala sekolah, dari kalangan Guru Penggerak. Namun, untuk menjadi kepala sekolah dari Guru Penggerak, pemerintah telah menetapkan sejumlah persyaratan penting.
Para Guru Penggerak sudah selayaknya menjadi penggerak bagi guru-guru yang lain di lingkungan satuan pendidikan masing-masing, terutama dalam hal menyukseskan implementasi Kurikulum Merdeka, dimana tahun ajaran 2023/2024 sudah lebih masif diterapkan.
Guru Penggerak harus fokus pada tujuan utama, mampu menjalankan strategi sebagai pemimpin pembelajaran yang mengupayakan terwujudnya sekolah, sebagai pusat pengembangan karakter dengan budaya positif.
Jadi momentum perubahan paradigma
Kegiatan Guru Penggerak ini hendaknya dijadikan momentum perubahan paradigma baru dalam pendidikan di Indonesia sesuai dengan kebijakan merdeka belajar.
Selain Guru Penggerak, Sekolah Penggerak juga seharusnya menjadi agen transformasi pendidikan, karena bidang pendidikan adalah prioritas pemerintah untuk mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkarakter, produktif, dan kompetitif.
Dengan adanya Guru Penggerak, Sekolah Penggerak, Pengajar Praktik, Narasumber Berbagi Praktik Baik dan Komunitas Belajar menjadi garda terdepan peningkatan kualitas pendidikan yang maju bersama dan sejahtera untuk semua.
Karena tugas seorang guru amat berat, maka sudah seharusnya pemerintah memperhatikan kesejahteraan guru, menjamin hak asasi guru, dan juga mengawal kepentingan-kepentingan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di satuan pendidikan.
Selain itu juga mendorong para guru harus meng-upgrade kompetensinya karena kurikulum selalu berganti. Kompetensi harus dikembangkan dan tetap mengedepankan keteladanan.
Baik buruknya dunia pendidikan tergantung pada peran guru di dalamnya. Guru bukan sekadar memenuhi kewajiban kurikulum, namun lebih membimbing para peserta didik untuk memahami nilai - nilai dan norma yang menjunjung tinggi karakter bangsa.
Guru berperan sebagai penggerak dalam mendukung program-program pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Artinya, ketika pemerintah ingin meningkatkan kualitas SDM anak didik maka kompetensi gurunya juga mesti ditingkatkan. Tenaga pendidik adalah ujung tombak dalam dunia pendidikan.
Adanya program Guru Penggerak merupakan suatu program pelatihan, identifikasi, atau pembibitan calon pemimpin pendidikan Indonesia di masa depan.
Program ini bertujuan untuk mencari agen-agen perubahan untuk masa depan yang akan memberikan dampak besar bagi institusi pendidikan melahirkan generasi penerus yang unggul.
Program ini sangat penting dan diharapkan sukses agar masa depan di bidang pendidikan Indonesia dapat terjaga.
Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid.
*) Dr. Yudha Febrianta, S.Pd Jas.,M.Or.,AIFO, Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)