Yenny Wahid: Masjid Raya Sheikh Zayed Solo mirip aslinya di Abu Dhabi UEA
Solo (ANTARA) - Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid menyebut Masjid Raya Sheikh Zayed yang dibangun di Kota Solo, Jawa Tengah, mirip sekali dengan masjid aslinya di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
"Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo ukurannya lebih kecil, tetapi mirip sekali dengan yang asli di Abu Dhabi UEA. Masjid secara struktur mirip, hanya saja kalau di UEA besar, karena kompleksnya besar," kata Yenny Wahid usai menghadiri peresmian Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo, Senin.
Menurut Yenny, pada masjid asli di Abu Dhabi UEA ada lorong toleransi. Jadi, dari tempat parkir melewati bawah ada namanya lorong toleransi di sepanjang dinding lorong itu, ada foto-foto tokoh agama dan tokoh UEA.
Baca juga: Masjid Raya Sheikh Zayed Solo jadi kebanggaan Jawa Tengah
Kendati demikian, kata Yenny, sebagai rakyat Indonesia bangga adanya masjid semegah ini di Kota Solo, yang menjadi tanda persahabatan antara Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed dengan Presiden RI Jokowi.
"Saya pernah berkesempatan datang ke masjid aslinya di Abu Dhabi UEA, memang sangat indah dan senang sekali ada replika masjid di Kota Solo, Jateng ini," kata Yenny.
Menurut Yenny, hal tersebut tentu maknanya bukan sekedar masjid tempat ibadah shalat, tetapi tanda persahabatan antara kedua negara.
"Kami melihat keakraban antara Sheikh Mohamed bin Zayed dengan Presiden Jokowi. Sehingga, masjid ini dinamai Sheikh Sayed, itu bapaknya raja UEA sekarang, Sheikh Mohamed bin Sayed. Jadi, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan merupakan pendiri negara UEA," kata Yenny.
Masjid tersebut, pertama tentunya sebagai tempat orang beribadah dengan baik mungkin bisa lebih khusuk mengagumi ciptaan Allah, lebih tenang dalam beribadah dan menjadi pusat keramaian, bukan hanya wisata religi tetapi pusat sosial.
Bahkan, dengan adanya masjid Raya Sheikh Zayed bisa menambah devisa daerah, karena orang dari daerah lain akan datang berkunjung ke Solo untuk melihat dan diharapkan ada perputaran ekonomi di daerah.
Baca juga: Peresmian Masjid Sheikh Al Jayed Solo, Presiden Jokowi sambut Presiden UAE
Dia berharap masjid tersebut terbuka untuk semua orang, siapapun bukan untuk Muslim saja. Karena, masjid aslinya di UEA itu, non-Muslim boleh masuk.
"Kami berharap masjid ini bisa memakmurkan masyarakat, tempat ibadah masyarakat dengan baik, bisa menampung semua golongan, dan menjadi salah satu tempat persemaian dari toleransi menjadi salah satu ciri khas negara kita," katanya.
Yenny mengaku sempat menyampaikan kepada Raja UEA, terima kasih atas hadiah yang luar biasa buat umat Islam di Indonesia. Rakyat Indonesia juga bangga akan persahabatan antara beliau dengan Pak Jokowi, hal ini membuat semua bahagia.
"Saya melihat Pak Jokowi dengan Raja Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan suasana sangat akrab, menyenangkan rakyat Indonesia," katanya.
Baca juga: Gibran akan rapikan kawasan sekitar Masjid Raya setelah peresmian
"Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo ukurannya lebih kecil, tetapi mirip sekali dengan yang asli di Abu Dhabi UEA. Masjid secara struktur mirip, hanya saja kalau di UEA besar, karena kompleksnya besar," kata Yenny Wahid usai menghadiri peresmian Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo, Senin.
Menurut Yenny, pada masjid asli di Abu Dhabi UEA ada lorong toleransi. Jadi, dari tempat parkir melewati bawah ada namanya lorong toleransi di sepanjang dinding lorong itu, ada foto-foto tokoh agama dan tokoh UEA.
Baca juga: Masjid Raya Sheikh Zayed Solo jadi kebanggaan Jawa Tengah
Kendati demikian, kata Yenny, sebagai rakyat Indonesia bangga adanya masjid semegah ini di Kota Solo, yang menjadi tanda persahabatan antara Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed dengan Presiden RI Jokowi.
"Saya pernah berkesempatan datang ke masjid aslinya di Abu Dhabi UEA, memang sangat indah dan senang sekali ada replika masjid di Kota Solo, Jateng ini," kata Yenny.
Menurut Yenny, hal tersebut tentu maknanya bukan sekedar masjid tempat ibadah shalat, tetapi tanda persahabatan antara kedua negara.
"Kami melihat keakraban antara Sheikh Mohamed bin Zayed dengan Presiden Jokowi. Sehingga, masjid ini dinamai Sheikh Sayed, itu bapaknya raja UEA sekarang, Sheikh Mohamed bin Sayed. Jadi, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan merupakan pendiri negara UEA," kata Yenny.
Masjid tersebut, pertama tentunya sebagai tempat orang beribadah dengan baik mungkin bisa lebih khusuk mengagumi ciptaan Allah, lebih tenang dalam beribadah dan menjadi pusat keramaian, bukan hanya wisata religi tetapi pusat sosial.
Bahkan, dengan adanya masjid Raya Sheikh Zayed bisa menambah devisa daerah, karena orang dari daerah lain akan datang berkunjung ke Solo untuk melihat dan diharapkan ada perputaran ekonomi di daerah.
Baca juga: Peresmian Masjid Sheikh Al Jayed Solo, Presiden Jokowi sambut Presiden UAE
Dia berharap masjid tersebut terbuka untuk semua orang, siapapun bukan untuk Muslim saja. Karena, masjid aslinya di UEA itu, non-Muslim boleh masuk.
"Kami berharap masjid ini bisa memakmurkan masyarakat, tempat ibadah masyarakat dengan baik, bisa menampung semua golongan, dan menjadi salah satu tempat persemaian dari toleransi menjadi salah satu ciri khas negara kita," katanya.
Yenny mengaku sempat menyampaikan kepada Raja UEA, terima kasih atas hadiah yang luar biasa buat umat Islam di Indonesia. Rakyat Indonesia juga bangga akan persahabatan antara beliau dengan Pak Jokowi, hal ini membuat semua bahagia.
"Saya melihat Pak Jokowi dengan Raja Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan suasana sangat akrab, menyenangkan rakyat Indonesia," katanya.
Baca juga: Gibran akan rapikan kawasan sekitar Masjid Raya setelah peresmian