Toleransi umat beragama di Kota Tegal meningkat
Tegal (ANTARA) - Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono menyebutkan indeks kerukunan umat beragama Kota Tegal, Jawa Tengah, terus mengalami kenaikan setiap tahunnya sehingga hal itu harus dipertahankan.
"Alhamdulillah, menurut data dari Kementerian Agama. Kita ini memiliki indeks kerukunan umat beragama yang terus naik setiap tahunnya semula pada 2020 sebesar 67,46 persen kemudian pada 2021 naik menjadi 72,39 persen," katanya di Tegal, Rabu.
Menurut dia, angka ini menunjukkan tingginya tingkat toleransi beragama pada masyarakat di daerah ini dengan minimnya konflik yang disebabkan masalah keagamaan.
Hal itu disampaikan Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriono pada acara Saresehan Kebangsaan Hari Santri Nasional Kota Tegal 2022.
Dedy Yon Supriono mengatakan untuk mempertahankan dan meningkatkan indeks kerukunan umat beragama ini merupakan tugas bersama.
Khususnya kepada para santri, kata dia, peringatan Hari Santri ini merupakan momentum untuk manfaatkan dan senantiasa mengingatkan kembali pentingnya toleransi dalam menjaga kerukunan antarumat beragama.
"Hal ini tentunya harus terus kita pertahankan dan kita tingkatkan. Momen Hari Santri Nasional ini bisa kita manfaatkan untuk senantiasa mengingatkan kembali pentingnya toleransi dalam menjaga kerukunan antarumat beragama," katanya.
Dikatakannya pada hakekatnya para santri adalah pemuda dan pemudi yang tengah berjuang dalam menuntut ilmu dengan pemikiran kritis yang masih berkembang mengamati apa saja yang sedang terjadi di sekitarnya dan memikirkan apa yang bisa diperbuat untuk bangsa dan negara Indonesia lebih maju dan sejahtera di masa yang akan datang.
Dengan tema "Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan", perayaan Hari Santri Nasional 2022 ini dimaknai bahwa santri merupakan pribadi yang selalu siap sedia berbakti dan berkorban untuk bangsa dan negara Indonesia.
Dalam menjaga martabat kemanusiaan, para santri dapat melakukannya dengan memperkuat toleransi antarumat beragama dengan merangkul, melindungi, memberikan empati, serta kepedulian terhadap semua golongan dan lapisan masyarakat.
"Alhamdulillah, menurut data dari Kementerian Agama. Kita ini memiliki indeks kerukunan umat beragama yang terus naik setiap tahunnya semula pada 2020 sebesar 67,46 persen kemudian pada 2021 naik menjadi 72,39 persen," katanya di Tegal, Rabu.
Menurut dia, angka ini menunjukkan tingginya tingkat toleransi beragama pada masyarakat di daerah ini dengan minimnya konflik yang disebabkan masalah keagamaan.
Hal itu disampaikan Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriono pada acara Saresehan Kebangsaan Hari Santri Nasional Kota Tegal 2022.
Dedy Yon Supriono mengatakan untuk mempertahankan dan meningkatkan indeks kerukunan umat beragama ini merupakan tugas bersama.
Khususnya kepada para santri, kata dia, peringatan Hari Santri ini merupakan momentum untuk manfaatkan dan senantiasa mengingatkan kembali pentingnya toleransi dalam menjaga kerukunan antarumat beragama.
"Hal ini tentunya harus terus kita pertahankan dan kita tingkatkan. Momen Hari Santri Nasional ini bisa kita manfaatkan untuk senantiasa mengingatkan kembali pentingnya toleransi dalam menjaga kerukunan antarumat beragama," katanya.
Dikatakannya pada hakekatnya para santri adalah pemuda dan pemudi yang tengah berjuang dalam menuntut ilmu dengan pemikiran kritis yang masih berkembang mengamati apa saja yang sedang terjadi di sekitarnya dan memikirkan apa yang bisa diperbuat untuk bangsa dan negara Indonesia lebih maju dan sejahtera di masa yang akan datang.
Dengan tema "Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan", perayaan Hari Santri Nasional 2022 ini dimaknai bahwa santri merupakan pribadi yang selalu siap sedia berbakti dan berkorban untuk bangsa dan negara Indonesia.
Dalam menjaga martabat kemanusiaan, para santri dapat melakukannya dengan memperkuat toleransi antarumat beragama dengan merangkul, melindungi, memberikan empati, serta kepedulian terhadap semua golongan dan lapisan masyarakat.