Semarang (ANTARA) - Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Ahmad Luthfi menegaskan pentingnya menjalin kolaborasi dan komunikasi dengan media massa dalam upaya akselerasi tugas pokok dan fungsi Polri.
Hal tersebut disampaikan kapolda saat kunjungan kerja ke kantor Perum LKBN ANTARA Biro Jawa Tengah di Semarang, Senin.
"Kunjungan ini sebagai review antara media massa dan Polri sebagai mitra komunikasi dan kolaborasi," katanya didampingi Kepala Bidang Humas Polda Kombes Pol. M. Iqbal Alqudusy.
Ikut hadir Dirreskrimsus Polda Jateng Kombes Pol. Johanson Ronald, Dirlantas Kombes Pol. Agus Suryonugroho, Dirresnarkoba Kombes Pol. Lutfi Martadian, Kepala Bidang Dokkes Kombes Pol. Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, dan Kabid TIK AKBP Alfian Nurerizal
Kapolda juga menyebut media massa sebagai fungsi kontrol sosial bagi kepolisian.
Dengan demikian, lanjut dia, pemberitaan tentang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat serta upaya-upaya penegakan hukum oleh Polri bisa tersampaikan secara luas kepada masyarakat.
"Diharapkan masyarakat tidak terbebani berkaitan dengan kepastian hukum," tambahnya.
Ia menegaskan jika terdapat pemberitaan tentang anggota Polri yang menyimpang, hal tersebut dilakukan oleh oknum dan bukan institusi.
"Demikian pula kalau ada wartawan yang menyimpang, itu oknum," katanya.
Sementara, Kepala Perum LKBN ANTARA Biro Jawa Tengah Achmad Zaenal M mengapresiasi kunjungan Kapolda tersebut.
Ia menilai berbagai upaya yang sudah dilakukan Polri bersama pemangku kepentingan terkait, khususnya dalam menghadapi pandemi COVID-19.
"Percepatan vaksinasi yang sudah dilakukan Polri bersama TNI, menjadikan kondisi Jawa Tengah di masa pandemi ini yang relatif aman," katanya.
Menurut Zaenal, ada irisan antara tugas ANTARA sebagai kantor berita negara dengan Polri, yakni mengedepankan kepentingan bangsa dan negara dalam menyajikan informasi kepada publik.
Oleh karena itu ketika menghadapi situasi krisis, katanya, ia juga minta wartawan kantor berita Indonesia itu menjalankan tugasnya seperti negarawan, menempatkan kepentingan bangsa dan negara sebagai prioritas utama.
"Jadi, berita disajikan bukan untuk mengejar views atau demi click bait melainkan bagiamana informasi tersebut dapat mencerahkan khalayak," katanya.