Jakarta (ANTARA) - Kontingen China pada Rabu masih memimpin klasemen perolehan medali Paralimpiade Tokyo 2020, sedangkan Indonesia berada di urutan ke-61.
Pada kompetisi yang digelar sepanjang hari ini, tim China menambah enam medali emas, lima perak dan empat perunggu, antara lain lewat nomor pertandingan lari 100m putri T54, 100m putri T53, 100m putri T36, lompat jauh putra T38, panahan perorangan putri, serta sapu bersih medali pada cabang renang 50m gaya bebas S5 putra.
Sementara itu, Indonesia belum mampu menambah pundi medali lagi dalam pesta olahraga penyandang disabilitas terbesar di dunia yang telah memasuki hari kesembilan tersebut, dan menempatkan tim Merah Putih makin terbenam di peringkat ke-61, sejajar dengan Argentina dan Maroko.
Kontingen Merah Putih tak kunjung beranjak dari perolehan satu perak yang dipersembahkan oleh Ni Nengah Widiasih dari cabang para-powerlifting kelas 41kg putri, serta dua perunggu yang disumbangkan Saptoyogo Purnomo pada cabang para-atletik nomor 100m putra T37 dan David Jacobs dari cabang para-tenis meja kelas 10 perorangan putra.
Baca juga: Bolo Triyanto terhenti di kualifikasi para-menembak R5 10 meter SH2
Baca juga: Jaenal Aripin gagal tembus final 100 meter
Thailand memiliki peringkat tertinggi di klasemen di antara negara-negara lain di Asia Tenggara dengan koleksi tiga emas, empat perak dan lima perunggu. Malaysia berada di urutan ke-48 dengan satu emas dan dua perak, dan Singapura di posisi ke-53 dengan satu emas.
Berikut klasemen perolehan medali Paralimpiade Tokyo 2020 per 1 September, berdasarkan laman kompetisi.
Baca juga: Round-up: dua wakil bulu tangkis Indonesia kantongi kemenangan pertama
Baca juga: Dheva tundukkan Suryo dalam laga pertama tunggal putra SU5