Jakarta (ANTARA) - Pelatih Timnas Prancis Didier Deshamps meminta siapa pun tidak menyalahkan Kylian Mbappe setelah striker ini menjadi satu-satunya eksekutor adu penalti sehingga juara Piala Dunai 2018 ini terjegal dalam 16 Besar karena ditumbangkan Swiss dalam 16 besar di National Arena, Bucharest, Rumania, Selasa dini hari tadi.
"Kylian Mbappe luar biasa sedih, seperti halnya semua pemain, tetapi tak boleh ada seorang pun yang menyalahkan dia karena dia diserahi tanggung jawab mengambil tendangan penalti," kata Deschamps dalam laman UEFA.
Deschamps mengaku timnya memang tampil tidak seperti biasanya yang malah memperlihatkan kelemahannya.
"Kami sudah melakukan apa yang kami butuhkan untuk mempertahankan kedudukan 3-1, dan lalu kami menunjukkan kelemahan, hal yang tidak biasa bagi kami," sambung Deschamps.
"Kalah adu penalti itu selalu kejam untuk tim mana pun," kata dia lagi.
Bek Prancis Raphael Varane mengamini sang pelatih dengan menyebut adu penalti itu bagaiman berjudi.
"Adua penalti itu lotre. Kami bisa saja mencetak skor pada babak perpanjangan waktu karena kami memiliki banyak peluang untuk melakukannya. Akan tetap tenang di ruang ganti pemain dan kami semua fokus kepada tujuan-tujuan mendatang kami," kata Varane.
Namun bek yang diincar Manchester United ini mengaku sangat terpukul oleh kelahan tersebut. "Sungguh mengecewakan. Kami berantakans ekali pada babak pertama. Kami menjawabnya pada babak kedua tapi itu kemudian membuat mereka mendapatkan ruang dan mereka bisa bangkit."
Baca juga: Xhaka "Star of the Match" sesumbar Swiss telah torehkan sejarah
Baca juga: Juara dunia Prancis tumbang di tangan Swiss lewat adu penalti
Baca juga: Laga Swiss vs Prancis terpaksa ditentukan lewat adu penalti