Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Jawa Tengah Hendrar Prihadi mengatakan tradisi Dugderan yang menjadi penanda awal Ramadhan akan tetap digelar, namun dengan konsep yang lebih sederhana di tengah pandemi COVID-19.
"Dugderan harus tetap ada sebagai penanda awal Ramadhan, namun konsep acara akan berubah," kata Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini di Semarang, Rabu.
Salah satu konsep yang berubah, kata dia, tidak akan ada arak-arakan maupun kegiatan yang melibatkan banyak orang.
Menurut dia, kegiatan yang sudah menjadi tradisi tersebut akan didesain seminimal mungkin sesuai dengan protokol kesehatan.
Saat memasuki Ramadhan nanti, ia juga mendorong peran masjid untuk ikut dalam upaya pencegahan virus corona.
Selain melantunkan doa-doa, ia juga mengharapkan pengeras-pengeras suara masjid juga menyampaikan imbauan tentang upaya mencegah penyebaran COVID-19.
"Sampaikan imbauan agar tetap di rumah. Kalau memang harus keluar rumah maka diwajibkan memakai masker," katanya.
Berita Terkait
Wali Kota Semarang: Perempuan adalah garda depan pembangunan
Kamis, 25 April 2024 8:43 Wib
Pemkot Semarang dukung KH Sholeh Darat jadi pahlawan nasional
Rabu, 24 April 2024 20:14 Wib
Tanggulangi bencana, Pj. Wali Kota Tegal: Optimalkan penggunaan teknologi
Rabu, 24 April 2024 16:56 Wib
Kuatkan basis kultural, jajaran UIN Walisongo ziarah ke makam wali
Rabu, 24 April 2024 15:23 Wib
Wali Kota Magelang-ratusan warga senam bersama
Rabu, 24 April 2024 9:02 Wib
Dana hibah 15 juta USD dari UEA cair, Gibran fokus penyelesaian infrastruktur
Rabu, 24 April 2024 7:50 Wib
Gibran selesaikan pekerjaan Wali Kota Surakarta usai putusan MK
Selasa, 23 April 2024 8:53 Wib
Hadiri halalbihalal Perumda Tirta Bahari, Pj. Wali Kota ajak jaga lingkungan
Senin, 22 April 2024 16:32 Wib