Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Jawa Tengah Hendrar Prihadi mengatakan tradisi Dugderan yang menjadi penanda awal Ramadhan akan tetap digelar, namun dengan konsep yang lebih sederhana di tengah pandemi COVID-19.
"Dugderan harus tetap ada sebagai penanda awal Ramadhan, namun konsep acara akan berubah," kata Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini di Semarang, Rabu.
Salah satu konsep yang berubah, kata dia, tidak akan ada arak-arakan maupun kegiatan yang melibatkan banyak orang.
Menurut dia, kegiatan yang sudah menjadi tradisi tersebut akan didesain seminimal mungkin sesuai dengan protokol kesehatan.
Saat memasuki Ramadhan nanti, ia juga mendorong peran masjid untuk ikut dalam upaya pencegahan virus corona.
Selain melantunkan doa-doa, ia juga mengharapkan pengeras-pengeras suara masjid juga menyampaikan imbauan tentang upaya mencegah penyebaran COVID-19.
"Sampaikan imbauan agar tetap di rumah. Kalau memang harus keluar rumah maka diwajibkan memakai masker," katanya.
Berita Terkait
Pemkot Semarang salurkan 1.100 paket sembako untuk nelayan
Senin, 9 Desember 2024 20:31 Wib
UIN Walisongo dan Ponpes Wali Songo Ngabar Ponorogo jalin kerja sama
Sabtu, 7 Desember 2024 17:15 Wib
Pj Wali Kota Pekanbaru terjaring OTT
Selasa, 3 Desember 2024 5:48 Wib
Wali Kota Semarang: Pembebasan lahan Sungai Plumbon segera selesai
Minggu, 1 Desember 2024 5:12 Wib
Wali Kota Semarang pimpin "Korpri Berbagi"
Jumat, 29 November 2024 21:47 Wib
Wali Kota: Penanganan banjir perlu peran masyarakat
Jumat, 29 November 2024 21:45 Wib
Pemkot Semarang dampingi pelajar bermasalah cegah perilaku menyimpang
Jumat, 29 November 2024 8:18 Wib
Wali Kota Semarang cek TPS rawan banjir dan rob
Rabu, 27 November 2024 6:28 Wib