Puluhan ribu santri Kudus peringati Hari Santri
Kudus (ANTARA) - Puluhan ribu santri dari berbagai pondok pesantren di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengikuti kegiatan jalan sehat bertema mlaku-mlaku bareng santri (jalan jalan bersama santri) untuk memeriahkan Hari Santri Nasional (HSN), Minggu.
Kegiatan mlaku-mlaku bareng santri dimulai dari Alun-alun Kudus menuju Jalan A. Yani - Jalan Ramelan dan finis di Alun-alun Kudus, Ahad.
Karena bertepatan dengan acara car free day atau sehari tanpa kendaraan, akhirnya membuat kompleks Alun-alun Kudus penuh sesak karena sejak pukul 05.00 WIB para santri dari berbagai penjuru mulai berdatangan menuju Alun-alun Kudus serta masyarakat yang hendak berolahraga juga sudah lebih dahulu memadati Alun-alun.
Menurut Ketua Panitia Peringatan Hari Santri Nasional Mawahib Afkar kegiatan "mlaku-mlaku bareng santri" itu dihadiri puluhan ribu santri karena undangan yang disebarkan mencapai 50.000 undangan.
Baca juga: Pemkot Magelang serahkan apresiasi kepada santri teladan
Acara mlaku-mlaku bareng santri ini, kata dia, merupakan rangkaian kegiatan kedelapan dari 12 agenda kegiatan yang direncanakan.
Kegiatan tersebut, kata dia, sebagai bentuk merayakan atas regulasi dan kebijakan pemerintah yang mengakui keberadaan santri.
"Santri juga bersyukur atas disahkannya Undang-Undang Pesantren," ujarnya.
Dengan adanya regulasi tersebut, katanya, maka pendidikan nonfomal akhirnya disejajarkan dengan pendidikan umum.
Hal itu, kata dia, sebagai bentuk apresiasi atas kehadiran negara.
Keberadaan santri dan kiai dalam perjalanan sejarah Indonesia, kata dia, tidak bisa dilepaskan dari sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Pesan pada Hari Santri Nasional tahun ini, santri harus ikut mamajukan negara karena slogannya saat ini 'santri unggul negara maju'," ujarnya.
Beberapa tahun sebelumnya, kata dia, slogannya "damailah negeri", kemudian "santri maju NKRI hebat".
Meskipun sekadar jalan-jalan dengan rute jalan-jalan protokol, terdapat rombongan santri dari beberapa ponpes yang tampil atraktif, mulai dari memakai kostum batik karnaval, membawa bendera, poster, enggrang, hingga tim rebana serta ada pula tim penyanyi "yalal waton".
Panitia Hari Santri Nasional juga menyediakan hadiah untuk peserta, serta menyerahkan santunan berupa sepeda kepada santri yatim.
Baca juga: Pengesahan UU Pesantren jadi kado bagi para santri
Kegiatan mlaku-mlaku bareng santri dimulai dari Alun-alun Kudus menuju Jalan A. Yani - Jalan Ramelan dan finis di Alun-alun Kudus, Ahad.
Karena bertepatan dengan acara car free day atau sehari tanpa kendaraan, akhirnya membuat kompleks Alun-alun Kudus penuh sesak karena sejak pukul 05.00 WIB para santri dari berbagai penjuru mulai berdatangan menuju Alun-alun Kudus serta masyarakat yang hendak berolahraga juga sudah lebih dahulu memadati Alun-alun.
Menurut Ketua Panitia Peringatan Hari Santri Nasional Mawahib Afkar kegiatan "mlaku-mlaku bareng santri" itu dihadiri puluhan ribu santri karena undangan yang disebarkan mencapai 50.000 undangan.
Baca juga: Pemkot Magelang serahkan apresiasi kepada santri teladan
Acara mlaku-mlaku bareng santri ini, kata dia, merupakan rangkaian kegiatan kedelapan dari 12 agenda kegiatan yang direncanakan.
Kegiatan tersebut, kata dia, sebagai bentuk merayakan atas regulasi dan kebijakan pemerintah yang mengakui keberadaan santri.
"Santri juga bersyukur atas disahkannya Undang-Undang Pesantren," ujarnya.
Dengan adanya regulasi tersebut, katanya, maka pendidikan nonfomal akhirnya disejajarkan dengan pendidikan umum.
Hal itu, kata dia, sebagai bentuk apresiasi atas kehadiran negara.
Keberadaan santri dan kiai dalam perjalanan sejarah Indonesia, kata dia, tidak bisa dilepaskan dari sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Pesan pada Hari Santri Nasional tahun ini, santri harus ikut mamajukan negara karena slogannya saat ini 'santri unggul negara maju'," ujarnya.
Beberapa tahun sebelumnya, kata dia, slogannya "damailah negeri", kemudian "santri maju NKRI hebat".
Meskipun sekadar jalan-jalan dengan rute jalan-jalan protokol, terdapat rombongan santri dari beberapa ponpes yang tampil atraktif, mulai dari memakai kostum batik karnaval, membawa bendera, poster, enggrang, hingga tim rebana serta ada pula tim penyanyi "yalal waton".
Panitia Hari Santri Nasional juga menyediakan hadiah untuk peserta, serta menyerahkan santunan berupa sepeda kepada santri yatim.
Baca juga: Pengesahan UU Pesantren jadi kado bagi para santri