Pemerintah targetkan delapan juta UMKM melek internet pada 2019
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menargetkan sebanyak delapan juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melek Internet pada 2019.
"Sebanyak delapan juta pelaku UMKM itu diharapkan telah berjualan secara daring pada tahun ini," kata Kepala Sub Direktorat Pengembangan Ekonomi Digital Pariwisata, Transportasi, dan Perdagangan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo), Sumarno di Jakarta, Rabu.
Sebelumnya, Kemenkominfo mencatat sekitar 6,4 juta UMKM telah berjualan menggunakan secara daring pada 2018.
"Target penambahan tersebut diharapkan dapat terwujud melalui program 'UMKM Go Online', sehingga masyarakat bisa memasarkan melalui daring," kata Sumarno.
Sumarno mengatakan sejumlah pelaku UMKM masih nyaman berjualan secara konfensional atau offline sehingga menjadi kendala untuk mewujudkan target delapan juta UMKM melek Internet.
Padahal perkembangan teknologi informasi yang pesat akan menjadi ancaman bagi keberlangsungan usaha yang tidak bisa mengikuti perkembangan tersebut.
Baca juga: Lebih dari 2.000 pedagang pasar buka toko online di marketplace
Kemenkominfo, lanjut Sumarno, memberikan pendampingan kepada pelaku usaha kecil, termasuk di desa-desa dalam pemanfaatan Internet sebagai pendukung usaha mereka menyusul potensi Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia dengan jumlah pengguna Internet mencapai 132 juta orang.
Sementara, Sekretaris Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Edi Siswanto mengatakan sekitar 7.000 UMKM tercatat telah melakukanonline marketing di bawah pembinaan Kemenperin melalui program e-Smart IKM yang dimulai pada 2017 hingga 2019.
"UMKM yang terdaftar dalam program e-Smart IKM berasal dari sektor makanan dan minuman, logam, furnitur, kerajinan, fashion, herbal, kosmetik, dan industri kreatif," kata Edi.
Edi mengatakan pelaku UMKM seringkali menghadapi kendala kualitas dan standard produk untuk dapat bersaing dalam pasar digital.
"Oleh karena itu, pemerintah akan terus melakukan pendampingan kepada mereka agar permasalahan tersebut tidak terjadi," kata dia.
Indonesia, menurut Edi, menargetkan masuk dalam sepuluh besar perekonomian Asia pada 2030 dengan peningkatan penjualan produk UMKM secara daring.
Baca juga: Rambah konsumen daring, Kemendag kembangkan aplikasi untuk pasar rakyat
"Sebanyak delapan juta pelaku UMKM itu diharapkan telah berjualan secara daring pada tahun ini," kata Kepala Sub Direktorat Pengembangan Ekonomi Digital Pariwisata, Transportasi, dan Perdagangan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo), Sumarno di Jakarta, Rabu.
Sebelumnya, Kemenkominfo mencatat sekitar 6,4 juta UMKM telah berjualan menggunakan secara daring pada 2018.
"Target penambahan tersebut diharapkan dapat terwujud melalui program 'UMKM Go Online', sehingga masyarakat bisa memasarkan melalui daring," kata Sumarno.
Sumarno mengatakan sejumlah pelaku UMKM masih nyaman berjualan secara konfensional atau offline sehingga menjadi kendala untuk mewujudkan target delapan juta UMKM melek Internet.
Padahal perkembangan teknologi informasi yang pesat akan menjadi ancaman bagi keberlangsungan usaha yang tidak bisa mengikuti perkembangan tersebut.
Baca juga: Lebih dari 2.000 pedagang pasar buka toko online di marketplace
Kemenkominfo, lanjut Sumarno, memberikan pendampingan kepada pelaku usaha kecil, termasuk di desa-desa dalam pemanfaatan Internet sebagai pendukung usaha mereka menyusul potensi Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia dengan jumlah pengguna Internet mencapai 132 juta orang.
Sementara, Sekretaris Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Edi Siswanto mengatakan sekitar 7.000 UMKM tercatat telah melakukanonline marketing di bawah pembinaan Kemenperin melalui program e-Smart IKM yang dimulai pada 2017 hingga 2019.
"UMKM yang terdaftar dalam program e-Smart IKM berasal dari sektor makanan dan minuman, logam, furnitur, kerajinan, fashion, herbal, kosmetik, dan industri kreatif," kata Edi.
Edi mengatakan pelaku UMKM seringkali menghadapi kendala kualitas dan standard produk untuk dapat bersaing dalam pasar digital.
"Oleh karena itu, pemerintah akan terus melakukan pendampingan kepada mereka agar permasalahan tersebut tidak terjadi," kata dia.
Indonesia, menurut Edi, menargetkan masuk dalam sepuluh besar perekonomian Asia pada 2030 dengan peningkatan penjualan produk UMKM secara daring.
Baca juga: Rambah konsumen daring, Kemendag kembangkan aplikasi untuk pasar rakyat