Jakarta (Antaranews Jateng) – Pabrikan suku cadang Korea Selatan, Hyundai Mobis, akan memperkenalkan teknologi otomatisasi self-driving penuh “level 4” pada ajang Consumer Electrinics Show (CES) di Las Vegas pekan ini.
Dilansir Yonhap, Rabu (9/1), menurut Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) AS, pada mobil level 4 pengemudi tidak perlu direpotkan untuk mengambil kendali, karena kendaraan ini dirancang untuk melakukan semua fungsi mengemudi atas keselamatan dengan memantau kondisi jalan.
Di CES, ajang teknologi terbesar di dunia, yang dimulai pada hari Selasa (8/1) selama empat hari kedepan, Hyundai Mobis menerapkan teknologi canggih pada konsep kendaraan 'M.VISION' yang dilengkapi "kit penggerak otonom", terdiri empat pendeteksi cahaya dan mulai LiDAR sensor dan lima sensor kamera multifungsi, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Dibantu lima sensor laser dan 12 sensor ultrasound yang terpasang di bagian bawah M.VISION, kit yang dipasang di atap kendaraan menggunakan energi cahaya yang dipancarkan dari laser, untuk memindai tanah dan mengukur jarak variabel, kata pernyataan itu.
Baca juga: BMW jual 2,49 juta kendaraan pada 2018
Hyundai Mobis mengatakan akan mengembangkan teknologi penginderaannya sendiri pada 2020 melalui kemitraan dengan perusahaan lain di dalam dan luar negeri.
Perusahaan telah melakukan uji jalan tol teknologi Level 3 pada mobil otonom M.BILLY sejak tahun lalu di Korea Selatan, AS, dan di Eropa. Karena mobil Level 3 hanya baik untuk self-drivingterbatas, sehingga pengemudi harus terlibat mengambil kendali jika diperlukan.
Mobil Level 3, jika dikembangkan sepenuhnya, memungkinkan perubahan lajur dan fungsi mengemudi otonom lainnya bisa bekerja tanpa intervensi oleh pengemudi.
Hyundai Mobis mengharapkan teknologi Level 4 tersedia setelah 2025 untuk operasi di daerah perkotaan yang diselingi persimpangan.
Baca juga: Hyundai adopsi sistem navigasi AR holografik setelah tahun 2020
Baca juga: Bridgestone akan pasok ban untuk Hyundai Palisade
Baca juga: Hyundai akan tarik 79.000 kendaraan diesel yang bermasalah