Purbalingga (Antaranews Jateng) - Musim kemarau tidak mempengaruhi wisata petik stroberi di Desa Wisata Serang, Kabupaten Purbalingga karena ketersediaan air mencukupi dan tanaman masih tumbuh subur.
"Kemarau tidak berpengaruh pada wisata petik stroberi, ketersediaan air cukup, tanaman masih tumbuh subur, dan wisatawan tetap ramai," kata Kepala Desa Serang Sugito di Purbalingga, Jumat.
Dia menjelaskan, tanaman stroberi memang termasuk jenis tanaman yang perlu media tanam yang lembab dan tidak boleh kering. Namun, juga tidak boleh terlalu banyak air.
Bahkan, curah hujan yang terlalu tinggi dikhawatirkan bisa menyebabkan tanaman stroberi tidak maksimal berbuah dan cepat busuk.
Karena itu, kata dia, musim kemarau dengan ketersediaan air yang tetap mencukupi di kawasan wisata Desa Serang membuat tanaman tumbuh subur.
Wahana petik stroberi, tambah dia, menjadi salah satu destinasi pavorit di Desa Wisata Serang.
Dia menjelaskan, pada tahun 2017, jumlah kunjungan wisatawan ke desa wisata tersebut mencapai 600 ribu pengunjung.
"Jumlah terbanyak wisatawan berkunjung ke destinasi wisata Lembah Asri Serang yang mencapai 294 ribu orang. Selebihnya, kunjungan ke Kampung Kurcaci, wisata petik stroberi, bukit swafoto, pendakian Gunung Malang, dan rekreasi Sikopyah," katanya.
Dia juga menambahkan, sektor pariwisata telah menumbuhkan perekonomian warga sekitar.
"Kesadaran masyarakat di Desa Serang akan manfaat pariwisata sudah mulai dirasakan. Kesadaran yang meningkat itu akhirnya membuat warga menggali potensi yang ada untuk destinasi wisata baru," katanya.