Jelang Waisak, 100 biksu Pindapata di Pecinan Kota Magelang
Melalui Pindapata ini, umat berkesempatan memberikan derma
Magelang (Antaranews Jateng) - Sekitar 100 biksu sangha Perwakilan Umat Buddha Indonesia melakukan tradisi Pindapata di kawasan Pecinan Kota Magelang, Jawa Tengah, Senin pagi, dalam rangkaian perayaan Trisuci Waisak 2018 di Candi Borobudur dan Candi Mendut.
Prosesi itu dimulai dengan persembahyangan para biksu dipimpin Bante Kanit di Kelenteng Liong Hok Bio Kota Magelang bersama-sama dengan umat Tridharma daerah setempat mulai pukul 07.30 WIB.
Mereka dengan masing-masing membawa wadah, kemudian berjalan kaki di sepanjang sekitar satu kilometer trotoar kanan dan kiri Jalan Pemuda di kawasan pertokoan Pecinan Kota Magelang untuk mengumpulkan derma dari umat Tridharma setempat.
Umat bersama keluarga masing-masing yang juga penghuni Pecinan Kota Magelang berdiri di tempat tinggal mereka untuk memberikan derma kepada para biksu yang melintasinya, antara lain dalam bentuk angpao, makanan, dan keperluan sehari-hari lainnya.
Sejumlah aparat kepolisian setempat mengatur dengan baik masyarakat umum yang sedang melintasi Jalan Pemuda Kota Magelang dengan berbagai kendaraan, baik roda dua maupun roda empat agar tidak terjadi kemacetan lalu lintas dan prosesi Pindapata itu tetap lancar.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Walubi Provinsi Jawa Tengah David Hermanjaya mengatakan para biksu yang menjalani Pindapata di kota setempat berjumlah sekitar 100 orang dengan 40 di antara mereka datang dari Thailand. Para biksu itu dari Sangha Mahayana dan Theravada.
"Melalui Pindapata ini, umat berkesempatan memberikan derma dan bantuan kepada biksu karena kehidupan sehari-hari para biksu seperti keperluan makanan dan minuman dari derma yang diberikan umat. Kehidupan para biksu lepas dari hal-hal yang duniawi, seperti usaha dan dagang, namun dari pemberian atau derma dari umat," ujar David yang juga pengusaha di Magelang itu.
Ia mengatakan prosesi Pindapata dalam rangkaian perayaan Waisak sebagai simbol umat setempat melakukan perbuatan kebaikan melalui pemberian derma.
Hari Trisuci Waisak 2018 akan jatuh pada Selasa (29/5) dengan puncaknya pada pukul 21.19.13 WIB ditandai meditasi selama beberapa saat oleh umat Buddha dan para biksu sangha di pelataran Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Mereka juga akan melakukan kirab dengan berjalan kaki sejauh sekitar tiga kilometer dari Candi Mendut menuju pelataran Candi Borobudur dengan membawa berbagai sarana pujabakti.
Hari Trisuci Waisak dirayakan umat Buddha Indonesia dengan dipusatkan di Candi Borobudur untuk mengenang tiga peristiwa penting dalam ajaran Buddha, yakni kelahiran Sidharta Gautama, Buddha Gautama memperoleh penerangan sempurna, dan mangkat Sang Buddha.
Prosesi itu dimulai dengan persembahyangan para biksu dipimpin Bante Kanit di Kelenteng Liong Hok Bio Kota Magelang bersama-sama dengan umat Tridharma daerah setempat mulai pukul 07.30 WIB.
Mereka dengan masing-masing membawa wadah, kemudian berjalan kaki di sepanjang sekitar satu kilometer trotoar kanan dan kiri Jalan Pemuda di kawasan pertokoan Pecinan Kota Magelang untuk mengumpulkan derma dari umat Tridharma setempat.
Umat bersama keluarga masing-masing yang juga penghuni Pecinan Kota Magelang berdiri di tempat tinggal mereka untuk memberikan derma kepada para biksu yang melintasinya, antara lain dalam bentuk angpao, makanan, dan keperluan sehari-hari lainnya.
Sejumlah aparat kepolisian setempat mengatur dengan baik masyarakat umum yang sedang melintasi Jalan Pemuda Kota Magelang dengan berbagai kendaraan, baik roda dua maupun roda empat agar tidak terjadi kemacetan lalu lintas dan prosesi Pindapata itu tetap lancar.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Walubi Provinsi Jawa Tengah David Hermanjaya mengatakan para biksu yang menjalani Pindapata di kota setempat berjumlah sekitar 100 orang dengan 40 di antara mereka datang dari Thailand. Para biksu itu dari Sangha Mahayana dan Theravada.
"Melalui Pindapata ini, umat berkesempatan memberikan derma dan bantuan kepada biksu karena kehidupan sehari-hari para biksu seperti keperluan makanan dan minuman dari derma yang diberikan umat. Kehidupan para biksu lepas dari hal-hal yang duniawi, seperti usaha dan dagang, namun dari pemberian atau derma dari umat," ujar David yang juga pengusaha di Magelang itu.
Ia mengatakan prosesi Pindapata dalam rangkaian perayaan Waisak sebagai simbol umat setempat melakukan perbuatan kebaikan melalui pemberian derma.
Hari Trisuci Waisak 2018 akan jatuh pada Selasa (29/5) dengan puncaknya pada pukul 21.19.13 WIB ditandai meditasi selama beberapa saat oleh umat Buddha dan para biksu sangha di pelataran Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Mereka juga akan melakukan kirab dengan berjalan kaki sejauh sekitar tiga kilometer dari Candi Mendut menuju pelataran Candi Borobudur dengan membawa berbagai sarana pujabakti.
Hari Trisuci Waisak dirayakan umat Buddha Indonesia dengan dipusatkan di Candi Borobudur untuk mengenang tiga peristiwa penting dalam ajaran Buddha, yakni kelahiran Sidharta Gautama, Buddha Gautama memperoleh penerangan sempurna, dan mangkat Sang Buddha.