Pemkab Purbalingga Perkuat Kelembagaan BPBD
Purbalingga, ANTARA JATENG - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, akan terus memperkuat kelembagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat dengan menyiapkan dan melatih personel agar makin andal.
"Kami juga akan terus mengalokasikan anggaran dan meningkatkan dukungan dana siap pakai untuk penanggulangan bencana," kata Bupati Purbalingga Tasdi di Purbalingga, Jumat.
Ia mengatakan hal itu dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Pelaksana Harian BPBD Purbalingga Satya Giri Podo saat menutup latihan penanggulangan bencana alam yang digelar Komando Resor Militer 071/Wijayakusuma di Lapangan Desa Mangunegara, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga.
Terkait dengan latihan penanggulangan bencana alam, dia mengatakan kegiatan itu merupakan sinergi yang dibutuhkan Pemkab Purbalingga dalam memudahkan pelaksanaan serta meningkatkan kualitas penyelenggaraan penanggulangan bencana.
Pemkab Purbalingga akan berupaya melakukan langkah-langkah strategis penanggulangan bencana, di antaranya pengintegrasian penanggulangan bencana sebagai prioritas dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah, kemudian menjabarkannya ke dalam rencana strategis BPBD dan perangkat daerah terkait.
"Selanjutnya memberikan `input` dalam rangka harmonisasi peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penanggulangan bencana, dukungan anggaran yang memadai secara cepat, tepat dan bertanggung jawab, melaksanakan pengurangan risiko bencana melalui penetapan regulasi peraturan daerah, dan membentuk serta mengembangkan desa tangguh bencana untuk membangun kemandirian masyarakat dalam penanggulangan bencana," katanya.
Di samping itu, Pemkab Purbalingga akan melaksanakan pembangunan pascabencana yang lebih baik dan lebih aman dengan memperhatikan kaidah-kaidah pengurangan risiko bencana dan pembangunan yang aman dari bahaya bencana serta memberi kemudahan bagi keterlibatan masyarakat untuk mendukung penyelenggaraan bencana.
Dalam kesempatan terpisah, Komandan Korem 071/Wijayakusuma Kolonel Infanteri Suhardi mengatakan latihan penanggulangan bencana alam tersebut untuk melatih kesiapsiagaan aparat TNI dan instansi terkait dalam meningkatkan kerja sama dan keterpaduan antarunsur dalam penanganan bencana alam di wilayah itu.
"Ini latihan taktis yang bertujuan untuk melatih unsur komandan dan staf dalam prosedur hubungan komandan dan staf, jika terjadi bencana di wilayah," katanya.
Menurut dia, latihan juga untuk menguji proses pengambilan keputusan yang dapat terlaksana dengan baik, mulai dari proses perencanaan, persiapan, sampai pelaksanaan operasinya.
Latihan penanggulangan bencana alam yang digelar di desa lereng Gunung Slamet pada 13-17 November 2017 itu, diprakarsai Korem 071/Wijayakusuma dengan melibatkan Komando Distrik Militer 0702/Purbalingga, BPBD Purbalingga, dan pihak terkait lainnya.
"Kami juga akan terus mengalokasikan anggaran dan meningkatkan dukungan dana siap pakai untuk penanggulangan bencana," kata Bupati Purbalingga Tasdi di Purbalingga, Jumat.
Ia mengatakan hal itu dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Pelaksana Harian BPBD Purbalingga Satya Giri Podo saat menutup latihan penanggulangan bencana alam yang digelar Komando Resor Militer 071/Wijayakusuma di Lapangan Desa Mangunegara, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga.
Terkait dengan latihan penanggulangan bencana alam, dia mengatakan kegiatan itu merupakan sinergi yang dibutuhkan Pemkab Purbalingga dalam memudahkan pelaksanaan serta meningkatkan kualitas penyelenggaraan penanggulangan bencana.
Pemkab Purbalingga akan berupaya melakukan langkah-langkah strategis penanggulangan bencana, di antaranya pengintegrasian penanggulangan bencana sebagai prioritas dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah, kemudian menjabarkannya ke dalam rencana strategis BPBD dan perangkat daerah terkait.
"Selanjutnya memberikan `input` dalam rangka harmonisasi peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penanggulangan bencana, dukungan anggaran yang memadai secara cepat, tepat dan bertanggung jawab, melaksanakan pengurangan risiko bencana melalui penetapan regulasi peraturan daerah, dan membentuk serta mengembangkan desa tangguh bencana untuk membangun kemandirian masyarakat dalam penanggulangan bencana," katanya.
Di samping itu, Pemkab Purbalingga akan melaksanakan pembangunan pascabencana yang lebih baik dan lebih aman dengan memperhatikan kaidah-kaidah pengurangan risiko bencana dan pembangunan yang aman dari bahaya bencana serta memberi kemudahan bagi keterlibatan masyarakat untuk mendukung penyelenggaraan bencana.
Dalam kesempatan terpisah, Komandan Korem 071/Wijayakusuma Kolonel Infanteri Suhardi mengatakan latihan penanggulangan bencana alam tersebut untuk melatih kesiapsiagaan aparat TNI dan instansi terkait dalam meningkatkan kerja sama dan keterpaduan antarunsur dalam penanganan bencana alam di wilayah itu.
"Ini latihan taktis yang bertujuan untuk melatih unsur komandan dan staf dalam prosedur hubungan komandan dan staf, jika terjadi bencana di wilayah," katanya.
Menurut dia, latihan juga untuk menguji proses pengambilan keputusan yang dapat terlaksana dengan baik, mulai dari proses perencanaan, persiapan, sampai pelaksanaan operasinya.
Latihan penanggulangan bencana alam yang digelar di desa lereng Gunung Slamet pada 13-17 November 2017 itu, diprakarsai Korem 071/Wijayakusuma dengan melibatkan Komando Distrik Militer 0702/Purbalingga, BPBD Purbalingga, dan pihak terkait lainnya.