China: Proyek Kereta Cepat Bandung-Jakarta dan lainnya dalam Kemajuan Positif
Beijing, ANTARA JATENG - Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Partai
Komunis China menyatakan proyek pembangunan kereta api cepat
Jakarta-Bandung dan sejumlah proyek kereta yang ditangani negara itu di
sejumlah negara lain mengalami perkembangan positif.
Kepastian tentang berjalannya proyek pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung itu disampaikan komisi ini dalam laporannya tentang pembangunan ekonomi dan sosial China sejak Kongres Nasional ke-18 PKC yang dibagikan kepada wartawan di Beijing, Sabtu.
Selain proyek di Indonesia, China juga mencapai perkembangan positif dalam proyek pembangunan kereta di Laos, Thailand, serta Hongaria dan Serbia sebagai implementasi dari kerja sama Inisiatif Sabuk Ekonomi Jalur Sutra dan Jalur Sutra Maritim.
Terkait dengan proyek pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung ini, September lalu, Direktur Bisnis Asia China Railway Group Limited (CREC) Li Jianping mengatakan dia yakin pembangunan proyek infrastruktur tersebut selesai sesuai jadwal yakni pada akhir 2019.
"Proyeknya terus berjalan sesuai jadwal dan sesuai harapan pemerintah kedua negara. Tahun ini kami memang fokus pada pembebasan lahan sebagai tahap persiapan konstruksi," katanya saat menerima kunjungan wartawan dari sejumlah negara anggota ASEAN.
Sebelumnya, Wakil Presiden RI M. Jusuf Kalla mendorong badan usaha milik negara di Indonesia dan China yang tergabung dalam konsorsium PT Kereta Api Cepat Indonesia China (KCIC) agar segera menuntaskan hambatan pembebasan lahan.
Penyelesaian masalah pembebasan lahan tersebut, menurut Wapres Jusuf Kalla, penting agar pembangunan proyek senilai 6,07 miliar dolar Amerika Serikat itu dapat segera dilaksanakan.
"Pembebasan lahan itu masalah pokok, tinggal masalah berapa kilometer sehingga itu bisa dimulai," katanya akhir Agustus lalu.
Dalam bagian lain laporan Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional PKC yang dibagikan kepada wartawan itu, disampaikan pula bahwa Tiongkok telah menandatangani kesepakatan perdagangan bebas bilateral dengan 11 negara di sepanjang jalur sutra.
Laporan yang mengungkapkan kemajuan pembangunan ekonomi dan sosial yang dicapai China sejak penyelenggaraan Kongres Nasional ke-18 PKC tahun 2012 itu dibagikan dalam konferensi pers yang dilaksanakan otoritas Pusat Media Kongres Nasional ke-19 PKC.
Dalam konferensi pers tersebut, Ketua dan Sekretaris Kelompok Anggota PKC dari Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional He Lifeng serta dua mitranya di komisi yang sama, Zhang Yong dan Ning Jizhe, tampil sebagai narasumber.
Kongres Nasional ke-19 PKC yang berlangsung di Balai Agung Rakyat Kota Beijing itu berlangsung dari 18 hingga 24 Oktober 2017. Sesi pembukaan kongres tersebut ditandai dengan laporan panjang Sekretaris Jenderal PKC Xi Jinping pada Rabu (18/10).
Laporan Komite Sentral ke-18 PKC berjudul "Mengamankan Kemenangan dalam Membangun Masyarakat Sejahtera di Semua Aspek dan Berjuang Menggapai Sukses Besar Sosialisme Berwatak Tiongkok untuk Era Baru" yang disampaikan Xi itu merupakan salah agenda penting kongres.
Selain mendengarkan dan membahas laporan yang telah disampaikan Xi Jinping pada hari pertama kongres, sejumlah agenda kongres lainnya adalah membahas laporan kerja Komisi Sentral Pengawasan Disiplin ke-18 PKC, membahas dan menerima amandemen Konstitusi partai, pemilihan anggota Komite Sentral ke-19 PKC, dan pemilihan Komisi Sentral Pengawasan Disiplin ke-19 PKC.
Kongres Nasional ke-19 PKC yang diliput lebih dari 700 wartawan dari China Daratan, Taiwan, Hongkong dan Macau serta 1.818 jurnalis dari 134 negara itu diikuti 2.280 delegasi yang mewakili lebih dari 89 juta anggota dan 4,5 juta organ partai.
Kepastian tentang berjalannya proyek pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung itu disampaikan komisi ini dalam laporannya tentang pembangunan ekonomi dan sosial China sejak Kongres Nasional ke-18 PKC yang dibagikan kepada wartawan di Beijing, Sabtu.
Selain proyek di Indonesia, China juga mencapai perkembangan positif dalam proyek pembangunan kereta di Laos, Thailand, serta Hongaria dan Serbia sebagai implementasi dari kerja sama Inisiatif Sabuk Ekonomi Jalur Sutra dan Jalur Sutra Maritim.
Terkait dengan proyek pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung ini, September lalu, Direktur Bisnis Asia China Railway Group Limited (CREC) Li Jianping mengatakan dia yakin pembangunan proyek infrastruktur tersebut selesai sesuai jadwal yakni pada akhir 2019.
"Proyeknya terus berjalan sesuai jadwal dan sesuai harapan pemerintah kedua negara. Tahun ini kami memang fokus pada pembebasan lahan sebagai tahap persiapan konstruksi," katanya saat menerima kunjungan wartawan dari sejumlah negara anggota ASEAN.
Sebelumnya, Wakil Presiden RI M. Jusuf Kalla mendorong badan usaha milik negara di Indonesia dan China yang tergabung dalam konsorsium PT Kereta Api Cepat Indonesia China (KCIC) agar segera menuntaskan hambatan pembebasan lahan.
Penyelesaian masalah pembebasan lahan tersebut, menurut Wapres Jusuf Kalla, penting agar pembangunan proyek senilai 6,07 miliar dolar Amerika Serikat itu dapat segera dilaksanakan.
"Pembebasan lahan itu masalah pokok, tinggal masalah berapa kilometer sehingga itu bisa dimulai," katanya akhir Agustus lalu.
Dalam bagian lain laporan Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional PKC yang dibagikan kepada wartawan itu, disampaikan pula bahwa Tiongkok telah menandatangani kesepakatan perdagangan bebas bilateral dengan 11 negara di sepanjang jalur sutra.
Laporan yang mengungkapkan kemajuan pembangunan ekonomi dan sosial yang dicapai China sejak penyelenggaraan Kongres Nasional ke-18 PKC tahun 2012 itu dibagikan dalam konferensi pers yang dilaksanakan otoritas Pusat Media Kongres Nasional ke-19 PKC.
Dalam konferensi pers tersebut, Ketua dan Sekretaris Kelompok Anggota PKC dari Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional He Lifeng serta dua mitranya di komisi yang sama, Zhang Yong dan Ning Jizhe, tampil sebagai narasumber.
Kongres Nasional ke-19 PKC yang berlangsung di Balai Agung Rakyat Kota Beijing itu berlangsung dari 18 hingga 24 Oktober 2017. Sesi pembukaan kongres tersebut ditandai dengan laporan panjang Sekretaris Jenderal PKC Xi Jinping pada Rabu (18/10).
Laporan Komite Sentral ke-18 PKC berjudul "Mengamankan Kemenangan dalam Membangun Masyarakat Sejahtera di Semua Aspek dan Berjuang Menggapai Sukses Besar Sosialisme Berwatak Tiongkok untuk Era Baru" yang disampaikan Xi itu merupakan salah agenda penting kongres.
Selain mendengarkan dan membahas laporan yang telah disampaikan Xi Jinping pada hari pertama kongres, sejumlah agenda kongres lainnya adalah membahas laporan kerja Komisi Sentral Pengawasan Disiplin ke-18 PKC, membahas dan menerima amandemen Konstitusi partai, pemilihan anggota Komite Sentral ke-19 PKC, dan pemilihan Komisi Sentral Pengawasan Disiplin ke-19 PKC.
Kongres Nasional ke-19 PKC yang diliput lebih dari 700 wartawan dari China Daratan, Taiwan, Hongkong dan Macau serta 1.818 jurnalis dari 134 negara itu diikuti 2.280 delegasi yang mewakili lebih dari 89 juta anggota dan 4,5 juta organ partai.