Warga Mungkid Kembangkan Wisata Tubing Kali Gono
Magelang, ANTARA JATENG - Warga Desa Treko Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mengembangkan wisata air dengan memanfaatkan aliran Kali Gono sepanjang 2.000 meter untuk permainan "tubing".
"Permainan dengan ban dalam mobil ini memang penuh sensasi yang cukup menegangkan dan menyenangkan saat meluncur mengikuti derasnya aliran air Kali Gono," kata Kepala Desa Treko, Kecamatan Mungkid, Magelang, Wiji Karsono, di Magelang, Kamis.
Tubing merupakan kegiatan meluncur bebas di atas permukaan sungai yang berarus ringan dengan menggunakan ban dalam mobil.
Karsono mengatakan permainan wahana air yang dikelola pemuda Desa Treko merupakan terobosan dalam pengembangan wisata yang berbasis kearifan lokal dalam meningkatkan ekonomi kreatif.
Selain menjual permainan air pada pengunjung, katanya wisatawan juga disuguhi keindahan pemandangan alam puncak Gunung Merapi yang terus mengeluarkan asap dan tidak pernah berhenti sepanjang tahun.
Pegawai Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Magelang, Zumrotun Rini yang mencoba permainan tubing tersebut mengaku ada sensasi ketika laju ban yang dinaiki menelusuri sungai serta melewati dan terjun dalam jeram yang cukup dalam.
"Saat terjun dalam jeram, terasa ban melayang sehingga sangat menegangkan, namun asyik," ucapnya.
Ia mengatakan jalur atau rute wisata air sepanjang 2.000 meter ini mengambil "start" dari Dusun Legoksari yang cukup bagus untuk melakukan swafoto atau "selfie" sebelum turun ke sungai, karena rindang oleh pohon bambu. Sedangkan "finish" berada di teluk Pontong.
Menurut dia sepanjang rute yang dilalui cukup menegangkan, karena derasnya air dan batu kali yang menonjol, menjadikan arena bermain menggunakan ban mobil tersebut penuh tantangan.
"Sangat menyenangkan, aman dan nyaman. Rute permnainan air ini melingkar dan melintasi desa yang berkelok, sambil masuk ke dalam trowongan hijaunya pohon dan bambu," tuturnya.
Selama perjalanan menggunakan ban, para wisatawan dipandu oleh instruktur yang berjaga di setiap jeram. Karena jeram yang dilewati cukup curam sehingga pemandu bisa langsung memberikan pengamanan pada wisatawan yang sedang menikmati derasnya air tersebut.
Harga paket untuk menikmati permainan air yang durasi perjalanan sekitar 75 menit itu cukup terjangkau, pengelola hanya mematok harga Rp20.000 per orang tanpa kudapan dan makan. Kalau ingin "snack" dipatok Rp25.000 per orang dan Rp35.000 per orang ditambah makan siang. Rombongan wisatawan minimal empat hingga delapan orang tetap dilayani, dengan fasilitas pengamanan berupa ban, helm, bodi protektor atau pengaman kedua tangan dan kedua kaki.
"Permainan dengan ban dalam mobil ini memang penuh sensasi yang cukup menegangkan dan menyenangkan saat meluncur mengikuti derasnya aliran air Kali Gono," kata Kepala Desa Treko, Kecamatan Mungkid, Magelang, Wiji Karsono, di Magelang, Kamis.
Tubing merupakan kegiatan meluncur bebas di atas permukaan sungai yang berarus ringan dengan menggunakan ban dalam mobil.
Karsono mengatakan permainan wahana air yang dikelola pemuda Desa Treko merupakan terobosan dalam pengembangan wisata yang berbasis kearifan lokal dalam meningkatkan ekonomi kreatif.
Selain menjual permainan air pada pengunjung, katanya wisatawan juga disuguhi keindahan pemandangan alam puncak Gunung Merapi yang terus mengeluarkan asap dan tidak pernah berhenti sepanjang tahun.
Pegawai Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Magelang, Zumrotun Rini yang mencoba permainan tubing tersebut mengaku ada sensasi ketika laju ban yang dinaiki menelusuri sungai serta melewati dan terjun dalam jeram yang cukup dalam.
"Saat terjun dalam jeram, terasa ban melayang sehingga sangat menegangkan, namun asyik," ucapnya.
Ia mengatakan jalur atau rute wisata air sepanjang 2.000 meter ini mengambil "start" dari Dusun Legoksari yang cukup bagus untuk melakukan swafoto atau "selfie" sebelum turun ke sungai, karena rindang oleh pohon bambu. Sedangkan "finish" berada di teluk Pontong.
Menurut dia sepanjang rute yang dilalui cukup menegangkan, karena derasnya air dan batu kali yang menonjol, menjadikan arena bermain menggunakan ban mobil tersebut penuh tantangan.
"Sangat menyenangkan, aman dan nyaman. Rute permnainan air ini melingkar dan melintasi desa yang berkelok, sambil masuk ke dalam trowongan hijaunya pohon dan bambu," tuturnya.
Selama perjalanan menggunakan ban, para wisatawan dipandu oleh instruktur yang berjaga di setiap jeram. Karena jeram yang dilewati cukup curam sehingga pemandu bisa langsung memberikan pengamanan pada wisatawan yang sedang menikmati derasnya air tersebut.
Harga paket untuk menikmati permainan air yang durasi perjalanan sekitar 75 menit itu cukup terjangkau, pengelola hanya mematok harga Rp20.000 per orang tanpa kudapan dan makan. Kalau ingin "snack" dipatok Rp25.000 per orang dan Rp35.000 per orang ditambah makan siang. Rombongan wisatawan minimal empat hingga delapan orang tetap dilayani, dengan fasilitas pengamanan berupa ban, helm, bodi protektor atau pengaman kedua tangan dan kedua kaki.