Jakarta Antara Jateng - Head of Product Marketing Samsung Electronics Indonesia, Denny Galant, mengungkap alasan Samsung tidak membawa smartphone bersistem operasi Tizen pertama Z1 ke Indonesia.
"Kita melihat kesiapan," kata dia, usai peluncuran Samsung Z2, di Jakarta, Rabu.
"Saya rasa tidak ada alasan mengapa baru sekarang, tapi memang dari kesiapan sendiri," sambung dia.
Samsung akhirnya resmi membawa smartphone bersistem operasi Tizen pertama ke Indonesia Samsung Z2 yang mengisi jajaran ponsel entry level.
"Pengguna smartphone entry level di Indonesia jumlahnya cukup besar, bisa dilihat dari data operator penyedia layanan komunikasi. Pengguna feature phone juga masih besar," kata Denny.
Smartphone Tizen memang ditujukan untuk konsumen yang belum menggunakan smartphone, namun Denny mengatakan tidak menutup kemungkinan bagi Samsung membawa handset Tizen lain untuk mengisi segmen pasar lainnya.
"Kami belum bisa memberikan lebih jauh gambaran, ada lebih banyak model lagi nanti, tidak menutup kemungkinan," ujar dia.
"Bukan berarti OS sekarang tidak bagus, tapi kami melihat kesempatan ke depan untuk Galaxy mobile," lanjut dia.
Lebih lanjut, Denny mengatakan bahwa Samsung tidak akan meninggalkan OS lama (Android) meski tengah gencar mengembangkan platform Tizen dengan mendorong kerjasama penambahan aplikasi lokal dan global.
"Tizen memang tambahan alternatif untuk konsumen, pilihan bagi konsumen. Oleh karena itu, masih ada Android," ujar Denny.
"Untuk tahap awal beberapa aplikasi besar sudah tersedia, yang lain bukan berarti tidak bisa, tapi masih dalam proses. Kami buktikan bagaimana Z2 direspon positif masyarakat nanti pelan-pelan menggaet developer besar kembangkan apps di Tizen," tambah dia.