Semarang, Antara Jateng - Ekonom dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Agnes Arie Mientary Christie menyatakan sudah ada pembenahan di Kantor Pajak yang berdampak pada peningkatan kepercayaan masyarakat.
"Kalau beberapa tahun yang lalu saya melihat masyarakat mengidentikkan pajak dengan oknum yang melakukan kesalahan di kantor pajak itu sendiri. Sebagai contoh, ketika saya mengajar dan bertanya kepada mahasiswa, apa yang kalian tahu tentang pajak, mereka selalu menjawab kata 'Gayus'," katanya di Semarang, Rabu.
Meski demikian, saat ini ketika dia bertanya apa yang diketahui tentang pajak, jawaban yang muncul sudah beraneka ragam dan sesuai dengan arti yang sebenarnya.
"Kalau akhir-akhir ini banyak yang menjawab 'amnesti pajak'. Saya melihat artinya ada pembenahan yang dilakukan oleh Kantor Pajak untuk merebut kepercayaan dari masyarakat," katanya.
Terkait dengan program amnesti pajak sendiri, ia mengatakan menyambut baik dan ini menjadi angin segar bagi masyarakat terutama pengusaha.
"Khususnya para pengusaha, mereka memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap pemerintahan Joko Widodo. Mereka percaya bahwa Joko Widodo berdiri di belakang peraturan amnesti pajak ini dan Presiden akan mengawal dengan baik," katanya.
Apalagi, sosialisasi terkait program ini dilakukan sendiri oleh Joko Widodo dengan melibatkan Menteri terkait dan Direktorat Jenderal Pajak.
Pada dasarnya, mengenai perolehan pajak Pemerintah ini diharapkan dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan untuk mensejahterakan masyarakat.
"Pengusaha maupun masyarakat memerlukan infrastruktur yang baik. Dengan begitu, aktivitas mereka menjadi lebih lancar. Itulah mengapa banyak pengusaha yang antusias mengikuti program amnesti pajak ini," katanya.

