Nokia akan mengontrol penuh perusahaan patungan Nokia Siemens Networks (NSN) dengan mengeluarkan dana 2,2 miliar dolar AS (sekitar Rp2 triliun). Harga ini lebih murah dibandingkan yang sebelumnya diperkirakan, namun akuisisi ini akan membuat struktur keuangan Nokia ada dalam tekanan.
"Lewat transaksi ini, Nokia membeli masa depan, apapun yang terjadi pada ponsel pintar dan fitur telepon," kata analis Bernstein, Pierre Ferragu..
Harga saham Nokia naik 7 persen menjadi 3,04 euro pada awal perdagangan saham di Eropa, sedangkan harga saham Siemens naik lebih dari 1,6 persen.
Morgan Stanley mengatakan harga saham Siemens lebih rendah dari perkiraan namun dianggap akan berdampak besar pada usaha Siemens mendatang.
Masa depan Nokia mendadak suram setelah berada di belakang pesaing-pesaingnya seperti Apple Inc dan Samsung Electronics Co Ltd di pasar ponsel pintar. Ini mendoronga mereka beralih ke platform Windows dari Microsoft pada 2011.
Sebaliknya bisnis ponsel Nokia pada NSN justru untung pada kuartal kedua 2012 setelah memangkas beban dan fokus ke jejaring generasi keempat Long Term Evolution (LTE).
"Nokia Siemens Networks memancangkan posisi terdepannya di LTE yang memberi peluang pertumbuhan yang menarik," kata Kepala Eksekutif Nokia Stephen Elop.
Siemens mengatakan langkah menjual sahamnya di NSN didasarkan pada valuasi bisnis yang fair menurut kontrak usaha patungan.
Nokia dan Siemens membentuk usaha patungan 50-50 persen pada April 2007.