Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga ketenangan dan toleransi dalam menyampaikan sikapnya atas meninggalnya pengendara ojek online (ojol) Affan Kurniawan saat aksi demo di Jakarta belum lama ini.
Bupati Batang Faiz Kurniawan di Batang, Sabtu, mengatakan bahwa solidaritas boleh diwujudkan tetapi harus tetap dalam bingkai menjaga persatuan dan situasi tetap kondusif.
"Kita berharap semua elemen masyarakat menjaga kondusivitas dan saling tepo sliro satu sama lain. Kita ini bangsa Indonesia yang tumbuh dari keberagaman, dari toleransi, dari kondusivitas, serta dari kepercayaan antara kelompok dengan kelompok lain," katanya.
Ia menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek daring yang wafat saat aksi unjuk rasa di Jakarta.
Di tengah suasana duka, kata dia, pentingnya kepercayaan antarsemua pihak baik antara masyarakat dengan pemerintah, masyarakat dengan kepolisian, maupun masyarakat dengan pertahanan negara.
"Kepercayaan itu harus kita jaga bersama. Kita semua bergandengan tangan untuk menjaga soliditas dan kondusivitas masyarakat," katanya.
Menurut dia, tragedi yang menimpa Affan hendaknya dijadikan pelajaran semua pihak agar masyarakat tidak mudah terprovokasi maupun hasutan negatif.
Saat ini, kata dia, Kabupaten Batang tengah berkembang dan membutuhkan suasana yang aman, kondusif, serta damai demi kelancaran pembangunan daerah.
"Oleh karena itu, kami berharap aksi solidaritas yang digelar hari ini tetap fokus pada doa bersama tanpa ada tindakan yang bisa memecah belah atau merugikan masyarakat sendiri," katanya.
Sementara Kepala Kepolisian Resor Batang AKBP Edi Rahmat Mulyana mengingatkan pada anggotanya agar menjaga aksi unjuk rasa sesuai peraturan
"Namanya saja di lapangan, situasinya berbeda-beda sehingga kami berpesan pada anggota jaga aksi demo dengan menjaga situasi tetap aman dan tidak terpancing," katanya.
Seorang warga Suratman mengatakan dirinya mendukung upaya para pendemo yang ingin menyampaikan sikapnya ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
"Hanya saja, kami berharap pendemo agar menjaga keteduhan maupun rasa aman bagi masyarakat. Ya, kalau saya berpendapat silakan saja berunjuk rasa, tetapi jangan merusak fasilitas umum maupun pemerintah," katanya.
Hingga berita ini diturunkan, aksi unjuk rasa masih berlangsung di gedung DPRD Kabupaten Batang.
Baca juga: Polda Jateng bebaskan puluhan peserta aksi unjuk rasa di Semarang

