Temanggung (ANTARA) - Bupati Temanggung Agus Setyawan menyampaikan upaya memperjuangkan serapan panen tembakau petani oleh industri rokok tahun ini membuahkan hasil, PT Djarum menambah kuota pembelian bahan baku dari sebelumnya 5.000 ton menjadi 6.000 ton.
"Sejumlah upaya telah kami tempuh jelang periode panen raya beberapa waktu lalu, agar panen tembakau petani dapat terserap maksimal. Termasuk visit industri ke Kudus, Malang, dan Surabaya," kata Agus Setyawan, di Temanggung, Jawa Tengah, Kamis.
Saat prosesi doa bersama syukuran awal pembelian tembakau musim panen 2025, di Gudang Tembakau Djarum OKT yang diikuti oleh kalangan petani hingga Tim Komite Pertembakauan Kabupaten Temanggung, dirinya meminta agar para petani senantiasa berpedoman sejumlah kriteria yang dianjurkan oleh pihak industri, dengan harapan agar seluruh hasil panenan tembakau dapat terserap secara maksimal, serta memiliki kompetitif.
Ia menyampaikan, tembakau dapat kembali menjadi salah satu tumpuan perekonomian dan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
"Harapan saya, mari kita perbaiki kualitas tembakau kita, seperti apa yang dianjurkan oleh pabrik. Sehingga seluruh hasil panenan musim ini dapat terserap secara maksimal," katanya lagi.
Dia menyebutkan, berdasarkan data yang ada, luas area tanam tembakau di Kabupaten Temanggung saat ini mencapai 13.000 hektare, dengan proyeksi hasil panen mencapai 10.000 ton.
Ia berharap, seluruh hasil panen milik petani Temanggung tersebut dapat terserap dengan baik, mengingat sejumlah pabrik lain juga telah bertahap mulai membuka keran pembelian.
"Sebenarnya klasifikasi bahan baku yang diminta industri sama. Yakni kering, noncampuran gula, dan berasal dari varietas yang bagus," katanya pula.

Bupati Temanggung sebut pembelian tembakau oleh PT Djarum hingga 6.000 ton

Bupati Temanggung Agus Setyawan saat menghadiri prosesi doa bersama syukuran awal pembelian tembakau musim panen 2025, di Gudang Tembakau Djarum OKT, diikuti oleh kalangan petani hingga Tim Komite Pertembakauan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (7/8/2025). ANTARA/Heru Suyitno
