Blora (ANTARA) - Jalan Gatot Subroto, Blora, Jawa Tengah rusak pada sejumlah titik sehingga membahayakan bagi pengendara.
"Kalau dari arah Blora ke Tunjungan itu membahayakan. Apalagi kalau pulang malam, sering kaget karena ada bagian jalan yang rusak," kata salah seorang pengguna jalan, Putra, warga Kecamatan Tunjungan di Blora, Minggu.
Padahal, katanya, proyek perbaikan jalan tersebut baru saja selesai beberapa bulan terakhir. Namun, sudah rusak kembali.
"Jalannya memang lebih baik dari sebelumnya, tapi aneh karena belum ganti tahun, sudah rusak dan kondisinya membahayakan," ujarnya.
Kepala Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Purwodadi Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah Binawan Nur Tjahjono secara terpisah menyatakan, jalan tersebut masih menjadi tanggung jawab pelaksana proyek karena masih dalam masa pemeliharaan.
"Masih masa pemeliharaan, sehingga penanggung jawabnya, rekanan," ujarnya.
Binawan mengungkapkan pihaknya telah mengetahui kerusakan yang terjadi dan telah melayangkan surat kepada pelaksana agar segera melakukan perbaikan.
"Sudah kami surati dua kali, yakni pada November dan awal Desember. Namun hingga kini belum terealisasi, baru sebatas janji," ujarnya.
Sebelumnya, Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Purwodadi memperkirakan umur layanan jalan tersebut dapat mencapai lima tahun, dengan catatan tidak dilintasi kendaraan berat melebihi ketentuan.
Ruas jalan tersebut masuk kelas III, dengan batas muatan sumbu terberat (MST) maksimal delapan ton, lebar kendaraan 2,2 meter, panjang 9 meter dan tinggi 3,5 meter.
"Jika kendaraan yang melintas melebihi ketentuan, usia aspal tidak dapat diprediksi dan bisa rusak dalam waktu singkat. Namun jika sesuai MST delapan ton, usia jalan bisa mencapai lima tahun," ujarnya.
Proyek pelapisan kembali (overlay hotmix) Jalan Gatot Subroto mulai dikerjakan pada Juni 2025 dan selesai pada 16 September 2025 atau selama 90 hari kalender.
Proyek rehabilitasi tersebut bagian dari proyek perbaikan ruas Jalan Kunduran–Ngawen–Blora dengan pelaksana CV Wira Nadi Suaccha dan konsultan pengawas Bintang Sembilan Konsultan Bhakti Persada KSO.
Pekerjaan meliputi pelapisan aus AC-WC sepanjang sekitar 2,7 kilometer, dengan nilai kontrak Rp5,25 miliar yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2025.

