Kudus (ANTARA) - Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan swasta membantu pembangunan dua unit sumur bor untuk penyediaan air bersih bagi 1.981 jiwa di Desa Tumpangkrasak, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus Jawa Tengah.
Peresmian sumur bor ditandai dengan pemotongan pita di lokasi sumur bor di areal persawahan di Desa Tumpang Krasak oleh Bupati Kudus Sam'ani Intakoris bersama perwakilan ITB, PT KSB Indonesia, dan Kepala Desa Tumpangkrasak Sarjoko, pada Senin.
"Kami berterima kasih karena Desa Tumpang Krasak mendapatkan bantuan dua unit sumur bor, satu dari ITB dan satu dari PT KSB Indonesia. Air bersih ini merupakan kebutuhan pokok dan menjadi syarat penting bagi sebuah daerah, termasuk untuk menjaga kesehatan masyarakat," kata Bupati Kudus Sam'ani Intakoris di Kudus.
Ia menuturkan kualitas air bersih sangat berpengaruh terhadap kesehatan warga. Selama ini, sebagian sumur dangkal warga mulai mengalami penurunan kualitas akibat jarak sumur yang terlalu dekat dengan septic tank limbah rumah tangga.
"Karena itu, kami mengusulkan kepada ITB dan KSB agar dilakukan pengambilan air dari akuifer dalam, sehingga kualitas airnya lebih baik dan aman untuk dikonsumsi," ujarnya.
Ia berharap ke depan masih ada slot program corporate social responsibility (CSR) maupun pengabdian masyarakat lainnya yang dapat dialokasikan untuk Kabupaten Kudus, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan air bersih.
Selain itu, proyek sumur bor tersebut juga mengusung inovasi ramah lingkungan dengan memanfaatkan energi terbarukan. Pompa air yang digunakan dikombinasikan dengan panel surya sebagai sumber energi hijau.
"Kami sangat mengapresiasi penggunaan teknologi panel surya ini. Energi hijau perlu terus kita galakkan di Kabupaten Kudus," ujarnya.
Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Layanan Kepakaran ITB Zulfiadi Zulhan didampingi ketua panitia pembangunan Arif menjelaskan sumur bor mengambil air dari kedalaman sekitar 50 hingga 80 meter, sehingga tidak mempengaruhi sumur dangkal warga.
Sementara debit air dari pompa berkapasitas 1 PK, katanya, mampu menghasilkan sekitar 1,2 meter kubik per jam. Sedangkan hasil uji pompa selama 24 jam menunjukkan muka air tanah stabil di kedalaman sekitar 4,54 meter, sehingga aman saat musim kemarau.
Dua unit sumur bor tersebut dirancang untuk melayani warga di Dukuh Kerajaan, Desa Tumpangkrasak yang tersebar di RW 3, 4, dan 5. Pengelolaannya ke depan akan dilakukan melalui PAM Desa yang berada di bawah BUMDes atau Koperasi Desa Merah Putih, dengan dukungan partisipasi warga dalam operasional dan pemeliharaan.
Sementara itu, Perwakilan PT KSB Indonesia Arman Reyes Furqon melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) berkontribusi dalam penyediaan air bersih bagi masyarakat Desa Tumpangkrasak yang diwujudkan melalui penerapan teknologi pompa air berbasis energi panel surya yang merupakan produk terbaru KSB di Indonesia.
Arman menjelaskan teknologi pompa yang digunakan dalam program ini merupakan produk terbaru KSB yang dikombinasikan dengan energi panel surya. Produk tersebut baru diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan tahun ini dan Desa Tumpangkrasak menjadi lokasi implementasi pertamanya.
Menurut dia penggunaan energi terbarukan menjadi nilai utama dari inovasi tersebut. Selain lebih ramah lingkungan, teknologi ini juga mampu menekan jejak karbon (carbon footprint) dibandingkan penggunaan energi konvensional.

