Purwokerto (ANTARA) - Bupati Banyumas, Jawa Tengah, Sadewo Tri Lastiono mengatakan generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan harus siap untuk menghadapi berbagai tantangan seperti perkembangan teknologi.
"Ada perkembangan AI (kecerdasan buatan), kemudian ada disrupsi telekomunikasi," katanya dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Banyumas Djoko Setyono pada pembukaan Central Java Student Leader Summit (CJSLS) 2025 di Kampus Telkom University Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu.
Ia mengatakan kepemimpinan bukanlah sebatas posisi atau jabatan semata, melainkan sebuah pengaruh dimana seseorang mampu untuk menginspirasi hingga menggerakkan orang lain ke arah yang lebih baik serta berani untuk mengambil keputusan.
Menurut dia, generasi muda memiliki peran strategis dalam mewujudkan perubahan sosial yang positif, namun lebih dari sekadar kepemimpinan yang kuat.
Selain itu, kata dia, generasi muda juga perlu memiliki kepekaan terhadap kondisi sekitar agar mampu menghadapi piramida zaman dengan bijak serta membawa perubahan yang berarti bagi komunitas dan masyarakatnya.
"Melalui acara ini anak-anakku semua nantinya akan berkesempatan untuk menggali potensi diri, memperluas wawasan, dan kemampuan dalam hal kepemimpinan serta membangun potensi dan karakter unggul yang dapat menjadi bekal di masa mendatang," katanya.
Menurut dia, pemerintah daerah khususnya Kabupaten Banyumas akan senantiasa berkomitmen untuk mendorong lahirnya pemimpin-pemimpin yang berkompeten dan berkarakter.
Ia meyakini melalui keikutsertaan dan berpartisipasi aktif dalam berbagai program, seperti CJSLS 2025, generasi muda akan lebih siap untuk menghadapi tantangan yang ada di berbagai bidang kehidupan.
Oleh karena itu dia mengapresiasi penyelenggaraan CJSLS 2025 yang diikuti lebih dari 600 pelajar SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah (MA), dari berbagai wilayah Jawa Tengah.
Sementara pendiri Forum OSIS Jawa Tengah Aulia Pradipta Prabandaru mengatakan seluruh jajaran Forum OSIS Jateng akan mendukung penuh program yang akan dilakukan secara bersama-sama dalam rangka mewujudkan generasi emas Indonesia.
"Ini adalah bukti nyata bahwa tahun 2015 ketika Forum OSIS Jawa Tengah berdiri, semangat kita adalah bagaimana mempersiapkan generasi emasnya Jateng. Kita sudah bicara Indonesia Emas dari tahun 2015," katanya.
Bahkan saat itu, kata dia, pihaknya juga punya Astacita atau delapan cita-cita penajam di Jawa Tengah yang disampaikan pada tahun 2018, salah satunya berupa terciptanya pendidikan dan akses ke pendidikan berkualitas yang lebih merata ke seluruh wilayah Jateng.
Saat ditemui usai acara, Rektor Telkom University Prof Suyanto mengatakan kegiatan CJSLS 2025 merupakan yang pertama kali diselenggarakan di Kampus Telkom University Purwokerto ditujukan untuk bisa memberikan atau mewujudkan rasa empati perguruan tinggi tersebut bagi lebih dari 600 pelajar dari 35 kabupaten/kota di Jateng.
"Ini suatu agenda yang sangat penting karena sesuai dengan temanya yang dimaksud student leader adalah mereka, anak-anak SMA, yang memang memiliki leadership sangat baik," katanya.
Menurut dia, bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin-pemimpin yang memiliki atau menguasai teknologi tinggi juga memiliki empati yang tinggi.
Dari sekitar 600 pelajar SMA, SMK, dan MA tersebut, pihaknya berharap bisa mendapatkan mahasiswa-mahasiswa berbakat sebagai pilar Telkom University.
Baca juga: Aria Bima minta pemuda perkuat moderasi beragama

