Semarang (ANTARA) - Jawa Tengah kini telah resmi memiliki Sekolah Menengah Atas Negeri Keberbakatan Olahraga (SMANKO) yang berada di Kompleks GOR Jatidiri Semarang untuk memberikan kesempatan pembelajaran formal kepada calon atlet masa depan Jateng.
"Kami 'launching' terkait dengan SMAN Keberbakatan Olahraga. Jadi, adik-adik kita yang SMA ini memiliki keberbakatan terkait olahraga, mulai dari tinju, atletik, gulat, pencak silat, panahan, dan lainnya. Semua kami wadahi," kata Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, saat peresmian SMANKO Jateng, Semarang, Senin.
Menurut dia, SMANKO Jateng merupakan sekolah khusus atlet yang terintegrasi dengan pendidikan formal sehingga siswa yang diterima merupakan atlet-atlet berprestasi olahraga dan diterima di Pemusatan Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLOP) Jateng.
Ia menjelaskan bahwa atlet potensial yang masuk SMANKO Jateng tidak hanya digembleng dari sisi prestasi olahraga, tetapi juga mendapatkan pendidikan formal.
"Ini kami lakukan dengan anggaran APBD dan APBN," kata mantan Kapolda Jateng itu.
SMANKO Jateng akan menjadi andalan Provinsi Jateng dalam mencetak atlet berprestasi dan untuk menunjang peningkatan prestasi olahraga, baik di tingkat nasional maupun internasional.
"Saya imbau kepada anak-anak didik untuk selalu mengangkat prestasi lewat olahraga dengan belajar di sini," katanya.
Sekolah yang dibangun sejak 2018 tersebut dibantu pembiayaannya lewat APBN sebesar Rp7,9 miliar, dengan fasilitas yang tersedia meliputi sarana dan prasarana pembelajaran, administrasi, kesehatan/kebugaran, asrama, dan tempat latihan.
Pada kesempatan itu, Luthfi juga sempat berdialog dengan murid kelas XI SMANKO, antara lain Nyssa Talita, atlet tinju asal Semarang dan Abror Damar Maulana asal Banjarnegara, dan keduanya mengaku sangat senang dapat diterima di SMANKO Jateng.
Sebelumnya, Jateng telah memiliki Kelas Khusus Olahraga (KKO) sejak 2022 yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala Disdikbud Jateng Nomor 420/15417.
Kelas khusus tersebut berada di 15 SMA, yang tersebar di tiga kota dan 12 kabupaten di Jateng.
Sementara itu, anggota Komisi E DPRD Jateng Yudi Indras Wiendarto mengatakan bahwa program SMANKO akan terus dikembangkan di Jateng.
Ia mendukung langkah Pemprov Jateng agar sekolah khusus itu dapat menempa bibit-bibit atlet potensial untuk mengukir prestasi.
"Nanti akan kami carikan jalan untuk jenjang selanjutnya, termasuk kesempatan untuk masuk universitas dan sebagainya," katanya.