Kisah Warung Makan Selera Jenderal di Demak, berawal dari celetukan pelanggan
Menu mangut kepala ikan manyung hasil kolaborasi aneka rempah mulai dari bawang merah, bawah putih, kemiri, kunyit, kencur, jahe, tomat, daun salam, serta cabai "setan" yang memunculkan rasa gurih dan pedas itu ternyata juga disukai banyak pelanggan.
Penyajian kepala ikan manyung dengan kuah mangut itu hingga membuat salah satu anggota kepolisian yang jajan di warung menceletuk, "ini masakan selera jenderal dengan harga kopral".
Tanpa menunggu lama, "Warung Makan Dahar Mantap" itu akhirnya diubah menjadi "Warung Makan Selera Jenderal".
Saking banyaknya pelanggan dari berbagai daerah, akhirnya muncul ide dari Sumami untuk memanfaatkannya sebagai media promosi dengan mendokumentasikan setiap pelanggan yang mampir secara rombongan, lantas dibuatkan pigura dan ditempel di dinding warung.
Strategi itu sungguh jitu karena menjadi daya tarik pelanggan untuk jajan ke warung makannya. Ketika mampir ke warung yang dari luar tampak sederhana itu, akan menjumpai deretan komunitas pesepeda dan orang-orang penting yang mampir untuk mencicipi aneka masakan yang disajikan.
Menu andalan, mangut kepala ikan manyung pun kian menjadi primadona karena setiap hari bisa menghabiskan antara 25--30 kilogram kepala ikan manyung. Adapun bahan baku ikan kepala manyung dipasok oleh pedagang dari Rembang yang datang langsung ke warungnya.
Harga jual mangut kepala ikan manyung per porsi bervariasi, tergantung ukuran. Namun untuk ukuran kecil hanya Rp30.000 sudah mendapatkan nasi putih dan es teh. Adapun menu lainnya, seperti soto sapi Rp10.000 per porsi, gulai sapi Rp25.000, dan opor ayam Rp35.000. Untuk minuman, harganya setara dengan warung lainnya.
Jadi binaan Pertamina
Penyajian kepala ikan manyung dengan kuah mangut itu hingga membuat salah satu anggota kepolisian yang jajan di warung menceletuk, "ini masakan selera jenderal dengan harga kopral".
Tanpa menunggu lama, "Warung Makan Dahar Mantap" itu akhirnya diubah menjadi "Warung Makan Selera Jenderal".
Saking banyaknya pelanggan dari berbagai daerah, akhirnya muncul ide dari Sumami untuk memanfaatkannya sebagai media promosi dengan mendokumentasikan setiap pelanggan yang mampir secara rombongan, lantas dibuatkan pigura dan ditempel di dinding warung.
Strategi itu sungguh jitu karena menjadi daya tarik pelanggan untuk jajan ke warung makannya. Ketika mampir ke warung yang dari luar tampak sederhana itu, akan menjumpai deretan komunitas pesepeda dan orang-orang penting yang mampir untuk mencicipi aneka masakan yang disajikan.
Menu andalan, mangut kepala ikan manyung pun kian menjadi primadona karena setiap hari bisa menghabiskan antara 25--30 kilogram kepala ikan manyung. Adapun bahan baku ikan kepala manyung dipasok oleh pedagang dari Rembang yang datang langsung ke warungnya.
Harga jual mangut kepala ikan manyung per porsi bervariasi, tergantung ukuran. Namun untuk ukuran kecil hanya Rp30.000 sudah mendapatkan nasi putih dan es teh. Adapun menu lainnya, seperti soto sapi Rp10.000 per porsi, gulai sapi Rp25.000, dan opor ayam Rp35.000. Untuk minuman, harganya setara dengan warung lainnya.
Jadi binaan Pertamina